Kamis, 28 Maret 2024

SDIT Tunas Cendikia Batam Peringati Maulid Nabi SAW

Berita Terkait

batampos.co.id – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Tunas Cendikia Batam. Senin (19/11) memeringahi Maulid Nabi Muhammad SAW.

Memberikan tausiah ialah ustads Amri Syahrudin.

Dihadapan siswa-siswi SDIT Tunas Cendikia Amri Syahrudin berdakwah menggunakan boneka.

Wah, anak-anak suka banget.

Berdakwah dengan boneka berawal dari pekerjaan Amri Syahrudin sebagai salah satu anggota Even Organizer yang mendatangkan pendongeng untuk menghibur siswa-siswi di beberapa sekolah di Batam.

Ketika melihat pendongeng itu beraksi di depan para siswa-siswi, Ia mulai tertarik karena melihat aksi dari pendongen yang mereka datangkan itu terlihat enak dan asik dalam pembawaannya.

“Makanya saya tertarik dan ingin mencoba karena saya juga terbiasa mengajar di depan anak-anak,” ujarnya usai memberi materi ceramah kepada murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)Tunas Cendikia Batam. Senin (19/11).

Katanya berdakwah kedunia anak-anak menggunakan boneka itu lebih mudah mendapatkan perhatiannya, karena sama-sama diketahui untuk anak-anak ketika sudah berkumpul dengan teman-teman disuatu ruangan akan sulit untuk menarik perhatian, walaupun sudah mennggunakan pengeras suara untuk mengambil perhatiannya akan tetap susah. Ketika Ia membawakan sesuatu yang berbeda dihadapan siswa-siswi, ini akan menjadi tanda tanya dalam pikiran mereka, tentang apa yang akan Ia tampilkan.

“Sehingga ini cara efektif untuk mendapatkan perhatian perhatiannya terlebih siswa TK,SD dan SMP,” katanya.

Tidak sebatas itu, menurut pria dengan latar belakang pendidikan pesantren ini, penggunakaan boneka yang diberi nama Fatiman, yang diisi dengan suara nya sendiri itu merupakan penyambung lidah, antara dia sebagai orang dewasa pemberi materi ceramah kepada anak-anak yang notabenenya susah diatur.

“Ketika menggunakan Boneka ini anak-anak sontak seketika lansung melepaskan perhatikan kepadanya, malahan duduknya makin bergeser ke arah saya karena penasaran dengan boneka yang saya bawa,” ujarnya.

Alumni Universitas Riau Kepulauan ini mengakui untuk penggunaaan boneka dalam mendakwah ini masih baru Ia geluti sekitar 1,5 tahun dan sampai hari ini Ia masih belajar, terjun sendiri, melatih diri bagaimana cara agar pembawaan menggunakan boneka di depan anak-anak lebih mudah mendapaan perhatian penuh dari penontonnya dan mempelajari bagaimana cara agar lebih dekat dengan anak-anak. Sebab zaman sekarang anak-anak, ketika jauh dari orang tua, mereka jarang membuka diri dengan orang baru yang tidak di kenal, salah satunya dengan pendakwah seperti dia.

“Itu sebabnya saya harus selalu belajar bagaimana cara mudah mendapatkan hati anak-anak tersebut,” tambahnya.

Ia mengakui untuk tantangannya dalam dakwah menggunakan boneka ini selalu ada, karena harus membedakan suara satu dan suara dua untuk mengisi suara Boneka yang Ia gunakan, ketika sudah terbiasa kita bisa memposisikan diri dan menjadi mudah sehingga anak-anak yang menyaksikan juga heran bagaimana boneka yang Ia gunakan bisa berbicara layaknya manusia pada umumnya.

“Suara boneka itu saya ambil dari suara perut dan berlatih didepan cermin sehingga bisa mengetahui dimana kekurangan ketika latihan,” ucapnya.

Lanjutnya, untuk tahap belajar menggunakan boneka ini, Ia melihat bagaimana pendongeng nasional tampil dan menemani temannya yang sudah
terkenal yang lebih dulu mendongen menggunakan boneka dalam berdakwah, sehingga muncul ide dalam pikirannya untuk mencoba.

“Akhirnya saya terus belajar, pelan-pelan, dan akhrinya bisa seperti saat sekarang bisa ngisi dakwah dongen di beberapa sekolah di Batam,” tambahnya.

Ia menambahkan bawha dakwah menggunakan media seperti boneka ini sangat efektif, tidak hanya untuk tingkat Taman Kanak (TK) dan sekolah dasar(SD), untuk tinggkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih penasaran dengan yang ia tampilkan dihadapan mereka.

“Bahkan saat tampil di SMP N 3 Batam dan SMP N 17 Batam, mereka sangat antusias ketika saya tampil menggunakan boneka,”tuturnya.

Sutanto, Kepala Sekolah Islam Terpadu Tunas Cendekia mengatakan, ini merupakan rutinitas sekolah setiap tahunnya dalam menyambut Peringatan Maulid Nabi Muhammad.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Nabi Muhammad kepada anak-anak agar mereka kelak bisa mencintainya,” ujarnya.

Sutanto juga menambahkan, peringatan Maulid Nabi tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Tahun ini kita buat konsep yang berbeda, biasanya kita buat di sekolah, kali ini kita buat di lapangan futsal agar anak-anak lebih leluasa saat mendengarkan dakwah,” tambahnya.

“Dakwah menggunakan boneka merupakan hal yang baru dan respon anak-anak sangat antusias,” katanya.

Acara kali ini berlangsung sukses dengan di hadiri ratusan siswa-siswi TK dan SD Tunas Cendikia. (cr11)

Update