batampos.co.id – Guna memperlancar sekaligus mempermudah menarik investor untuk menanamkan modalnya di kawasan industri Sebayur di Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Pemkab Lingga saat ini sedang merancang kawasan tersebut agar terintegrasi dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Konsep ini akan memberikan kemudahan terutama dalam hal perizinan maupun kepabeanan.
“Saat ini Pemkab Lingga sedang dalam tahapan merancang dan mengajukan usulan tersebut agar Sebayur masuk KEK,” ujar Kabag Humas Pemkab Lingga Buana February ketika tanya Batam Pos, Minggu (18/11) pagi.
Buana juga menjelaskan, saat ini kawasan Sebayur yang ditawarkan sebagai kawasan Industri di Kabupaten Bunda Tanah Melayu itu masih dalam kondisi kosong, sehingga Pemkab Lingga menawarkan lokasi tersebut kepada investor. Namun Pemkab Lingga juga telah memasukkan kawasan itu dalam peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, air bersih dan bangunan pendukung lainnya yang belum ada.
Menurutnya, di samping kawasan dan lokasi yang masih luas, Kabupaten Lingga jaga memiliki potensi alam yang mendukung, ketersediaan air yang baik, kandungan alam yang potensial, dan letak geografis yang strategis.
“Laut Kabupaten Lingga juga dalam, sehingga memudahkan kapal bertonase besar merapat dan berlayar. Terutama nyaman, karena jauh dari pemukiman masyarakat,” kata Buana.
Sedangkan untuk pelabuhan penunjang kawasan industri tersebut, Pemkab Lingga mengharapkan adanya bantuan pembangunan pelabuhan oleh badan usaha sesuai dengan kebutuhan kawasan industri Sebayur ini. Ditinjau dari sisi lokasi dan kondisi alam, pelabuhan sangat memungkinkan untuk dibangun di Sebayur.
Saat ini Pemkab Lingga sedangkan melakukan survei lokasi pelabuhan dengan memperhatikan data bathimetri. (wsa)