Rabu, 24 April 2024

Kinerja PT Hansol Dievaluasi

Berita Terkait

batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam akan mengevaluasi kinerja PT Hansol yang membangun jaringan pipa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai. Penyebabnya adalah, koordinasi yang buruk dengan instansi lainnya sehingga proyek yang dikerjakan malah merusak pipa air milik PT Adhya Tirta Batam (ATB). Akibatnya, masyarakat pelanggan ATB dirugikan karena air tak me-ngalir ke rumah warga selama satu hingga dua hari.

”Kami akan mengevaluasi kinerja mereka setelah kemarin kami kirim surat peringatan pertama,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam Iyus Rusmana.

Selain kepada Hansol yang bertindak sebagai kontraktor utama, surat peringatan juga ditujukan kepada PT Sunjin yang bertindak sebagai konsultan supervisi. ”Pecahnya pipa ATB beberapa waktu lalu akibat pengerjaan proyek yang berdampak besar (ke masyarakat). BP hanya ingin itu tak terjadi lagi,” paparnya.

Iyus mengatakan, seharusnya konsultan supervisi sudah menggelar survei dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Apalagi sebelum proyek dimulai, BP Batam juga sudah memberitahu pemilik jaringan utilitas seperti PLN, ATB, Telkom, agar Hansol mengetahui titik-titik lokasi utilitas berikut juga kedalamannya. Ternyata, konsultan supervisi ini tidak mengetahui hal tersebut.

”Seharusnya mereka sudah koordinasi karena subcon berada di bawah maincon. Tapi terkadang, di level atas sudah oke, tapi orang-orang di lapangannnya belum diberitahu,” kata Iyus.

Sementara itu, Komisi I DPRD Batam mengundang perwakilan PT Hansol dan PT ATB pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang pecahnya pipa PT ATB ukuran 800 milimeter akibat proyek pengerjaan yang dilakukan PT Hansol, Senin (19/11) sore. Selain dua pihak tersebut, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Batam (YLKB) Fahri Agusta juga ikut hadir pada saat RDP.

Perwakilan PT Hansol pada rapat pimpinan Komisi I DPRD Batam, tak mau disalahkan begitu saja atas pecahnya pipa ATB akibat proyek pengerjaannya.

”Berdasarkan gambar denah yang kami terima dari ATB, letak posisi yang sedang kami kerjakan itu tak dilintasi pipa besar ATB. Gambar tersebut kami terima dari ATB sebelum kami melakukan pengerjaan,” ujar penerjemah dari PT Hansol. Mereka juga mengaku telah bertemu dengan semua pemangku kepentingan terkait di Batam. Berdasarkan hal tesebut, pihak Hansol menyatakan tidak mendapati pipa besar ATB tersebut.

”Makanya kami langsung saja lakukan pengerjaan. Tak tahunya alat berat kami menghantam pipa besar ATB,” katanya.

Tim teknis saat memperbaiki kebocoran pipa distribusi utama ATB diameter 800 mm terkena pekerjaan saluran limbah PT Hansol Jumat (16/11). Kebocoran mengakibatkan 30 ribu pelanggan ATB terkena dampak.

Apalagi, lanjutnya, saat pihak Hansol berkunjung ke kantor ATB, berdasarkan berita acara, pipa ATB yang ada di sekitar proyek pengerjaan PT Hansol hanya berdia-meter 500 sampai 600 milime-ter, bukan pipa besar.

”Kami juga berkunjung ke ATB untuk menjelaskan kembali di mana jalur utamanya, termasuk lokasi public station. ATB menunjukkan gambar di mana kami tidak menemukan adanya pipa besar tersebut, jadi, denah yang kami dapatkan itu dari ATB memberikan yang salah,” terangnya.

Atas pecahnya pipa besar ATB akibat proyek pengerjaan yang dilakukannya, pihak Hansol mengaku langsung membantu ATB untuk segera memperbaiki kerusakan pipa tersebut.

”Kami tak akan lari dari tanggung jawab untuk membantu ATB memperbaiki kerusakan pipa,” katanya.

Sedangkan pihak ATB yang diwakili Head of Corporate Secretary ATB, Maria Y Jacobus mengatakan, sudah hampir 1,5 tahun pihak PT Hansol tak berkoordinasi ke PT ATB dalam pengerjaan proyeknya.

”Apabila dari Hansol ingin meminta gambar atau denah secara rinci terkait letak perlintasan pipa air, sebenarnya bukan ke kami, tapi mintanya ke BP Batam. Karena pemetaan pipa itu yang membuat adalah BP Batam,” ujar Maria.

Malahan, Maria juga menu-ding PT Hansol bukan sekali atau dua kali ini saja melakukan kesalahan serupa.

”Proyeknya menghantam pipa air milik ATB sudah berkali-kali,” terang Maria kepada pimpinan RDP Komisi I, Budi Mardianto.

Sementara dari BP Batam yang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam Iyus Rusmana menegaskan, pihaknya akan segera mendudukkan kedua belah pihak yakni ATB dan Hansol untuk mencari solusinya agar ke depannya tak lagi terjadi pecah pipa atau salah koordinasi.

”Jujur ini sebenarnya permasalahannya kurang koordinasi kedua belah pihak. Yang satu menyalahkan ini, satu lagi menyalahkan ini. Kami dari BP Batam juga mengakui itu juga merupakan kesalahan kami kepada masyarakat Batam. Secepatnya kami akan menggelar rapat bersama,” terang Iyus.

(gas/leo)

Update