Rabu, 24 April 2024

Edit Embrio sebelum Masuk Rahim

Berita Terkait

He Jiankui

batampos.co.id – He Jiankui menjadi magnet kuat Second International Summit on Human Genome Editing di University of Hongkong, Rabu (28/11/2018). Sekitar 700 orang memadati auditorium. Di sana He, sang ilmuwan perekayasa genetika, menjadi pembicara utama.

Sekitar sepekan terakhir, He populer. Publik Tiongkok, bahkan masyarakat dunia, membicarakan sosoknya karena kelahiran Lulu dan Nana yang ’’disempurnakan’’ He.

Bayi kembar itu terlahir dari ibu yang menikah dengan ODHA. Ayah Lulu dan Nana mengidap virus HIV. Berkat He, Lulu dan Nana terlahir tanpa mewarisi virus mematikan tersebut.

“Saya merasa bangga. Sangat bangga,’’ kata He sebagaimana dilansir Reuters.

Saat ini staf pengajar pada Southern University of Science and Technology, Shenzhen, Tiongkok, itu menjadi satu-satunya peneliti di dunia yang berani merekayasa DNA calon bayi. Bahkan, dia memaparkannya dalam forum ilmiah di hadapan banyak orang.

He menyatakan, kampus tempatnya mengajar tidak tahu soal penelitian kontroversialnya.

Sebab, sejak awal tahun ini, dia mengambil cuti. Selain itu, dia mendanai penelitian tersebut secara mandiri.

Menurut BBC, ada delapan pasangan suami istri yang mendaftar sebagai relawan untuk penelitian He. Mereka adalah suami pengidap HIV dan istri normal.

Namun, satu pasangan lantas mengundurkan diri. He mengedit gen embrio para relawannya menggunakan teknologi CRISPR-Cas9. Sebelum ditanam ke rahim sang ibu, embrio itu mengalami rekayasa genetik di laboratorium.

He, saat ini, menghentikan percobannya. Ini dilakukan usai ia mendapat kecaman internasional atas prosedur yang sangat kontroversial tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera pada Rabu (28/11), Ahli Genetika sekaligus Profesor di Southern University of Science and Technology di Shenzhen, He Jiankui membela karyanya di depan konferensi biomedis di Hongkong. Ia mengatakan, kalau ia telah berhasil mengubah DNA anak perempuan kembar yang lahir dari ayah yang positif HIV.

Jika klaimnya terbukti benar, itu akan menjadi penemuan medis pertama terkait pengubahan DNA.

“Untuk kasus ini, saya merasa bangga. Saya merasa paling bangga,” katanya ketika ditantang oleh beberapa rekan di KTT tentang Human Genome Editing di University of Hongkong.

“Saya harus minta maaf hasil ini bocor secara tidak terduga. Uji klinis dihentikan sementara karena situasi saat ini,” tambahnya.

Kasus ini mendorong perdebatan sengit di kalangan komunitas ilmiah, dengan banyak kekhawatiran tentang kurangnya data terverifikasi dan risiko mengekspos embrio yang sehat untuk mengedit gen.

Prosedur ini merupakan perbaikan potensial untuk mencegah penyakit yang diwariskan tetapi sangat kontroversial karena perubahan akan diwariskan ke generasi mendatang dan akhirnya dapat mempengaruhi seluruh gen. Pengeditan DNA manusia dilarang di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, dan dikontrol ketat di negara lain.

Dalam video yang diunggah minggu ini,ia mengatakan,  dia menggunakan teknologi pengeditan gen yang dikenal sebagai CRISPR-Cas9 untuk mengubah gen embrio gadis kembar yang lahir bulan ini.

Dia mengatakan, ia mengedit gen untuk melindungi gadis kembar itu dari infeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS. Tetapi para ilmuwan dan Pemerintah Tiongkok telah mengecam pekerjaan dan rumah sakit yang terkait persetujuan etisnya telah dipalsukan.

(iml/JPC/sha/c14/hep/jpg)

Update