Rabu, 24 April 2024

Penipuan Loker di Sagulung Diduga Libatkan Oknum Pihak Perusahaan

Berita Terkait

Kapolsek Sagulung AKP Dwihatmoko menunjukkan kwitansi pembayaran oleh korban kepada pelaku Milda saat ekspos bersama tersangka, Rabu (5/12/2018). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Polsek Sagulung terus dalam kasus penipuan lowongan kerja yang memakan banyak korban di Sagulung. Selain telah menahan Milda Sari, pelaku yang memintah uang dari para korban, polisi juga akan memeriksa pihak perusahaan yang dijanjikan oleh Milda kepada para korban.

Kapolsek Sagulung AKP Dwihatmoko menuturkan, penyelidikan kasus penipuan loker ini masih terus berlanjut. Sejauh ini pihaknya telah menerima 64 laporan dari para korban dengan total kerugian mencapai Rp 300 san juta.

“Korban yang sudah melapor ada 64. Kemungkinan masih ada yang lain belum lapor. Masing-masing menyerahkan uang mulai dari Rp3 juta hingga Rp 9 juta,” kata Dwihatmoko, Rabu (5/12).

Upaya penyelidikan selanjutnya, polisi juga akan menelusuri pihak perusahaan yang dijanjikan oleh Milda kepada para korban. Polisi ingin membuktikan alibi Milda yang mengaku tidak sendirian menggunakan uang yang diminta dari para korban tersebut.

“Katanya sih ada lagi yang menerima uang itu. Orang perusahaan. Ini yang akan kami telusuri lebih lanjut biar tak asal ngaku-ngaku,” ujar Kapolsek.

Dalam kasus penipuan ini Milda mencantumkan dua nama perusahaan ternama di Mukakuning sebagai perusahaan yang akan menerima para korban untuk bekerja. Para korban diminta uang mulai Rp 3 juta hingga Rp 9 juta sesuai dengan masa kontrak kerja yang dijanjikan.

Setelah terima uang dari para korban, Milda malah menghilang ke kampung halamannya di Sumatera Selatan. Para korban yang kebingungan karena tak kunjung bekerja akhirnya melapor ke Mapolsek Sagulung.

Saat kembali ke Batam Milda dibekuk, Sabtu (1/12) lalu. “Dia ini sebenarnya sudah lama menekuni kegiatan seperti ini. Cuman sebelum-sebelumnya berhasil (memasukan orang ke perusahaan). Karena saat sudah masuk ada yang tak mau bayar, makanya dia minta bayar didepan kepada para korban ini,” ujar Dwihatmoko.

Keberhasilan Milda sebelumnya itu juga menguatkan dugaan polisi jika aksi penipuan ini melibatkan orang lain termasuk pihak perusahaan. Ini yang akan ditelusuri lebih lanjut sehingga kedepannya tidak terjadi lagi kejadian serupa. “Dia hanya seorang ibu rumah tangga tapi kenapa bisa seperti ini. Ini yang masih kami dalami juga,” kata Dwihatmoko.

Milda sendiri mengakui perbuatannya itu. Dia mengaku tidak berniat menipu para korban. Uang para korban yang belum mendapatkan pekerjaan rencananya akan dikembalikan namun belum bisa karena sudah terpakai dan bagi ke pria berinisial D yang disebutkannya juga terlibat dengan aksi perekrutan tenaga kerja berbayar itu. “Sebagian sudah saya balikan kok tapi lebih banyak yang belum (balikin), karena uangnya sudah habis,” ujarnya.

Dia bahkan mengakui jika korban dari janji lowongan kerjanya itu lebih dari 64 yang melaporkan ke Polsek. “Iya mungkin lebih. Saya tak ingat pasti jumlahnya berapa,”ujarnya.

Sementara para korban yang sudah mengetahui jika Milda ditahan polisi, langsung mendatangi Mapolsek Sagulung, kemarin siang. Pantauan di Polsek ada sekitar sembilan korban yang didominasi kaum wanita. Mereka ingin bertemu dengan Milda agar uang mereka segara dikembalikan.

“Saya Rp 4 juta. Makanya ke sini mau minta balek uang saya,” ujar Delima Situmeang, seorang korban. (eja)

Update