Jumat, 19 April 2024

Protes BBM, 1.200 Orang Ditangkap

Berita Terkait

Warga Antre Beli Gas Melon

Penerimaan Pajak April Lebihi Target

Presiden Prancis Emmanuel Macron siap bertemu dengan serikat pekerja dan organisasi pengusaha, dalam upaya untuk meredakan minggu-minggu penuh kerusuhan di Paris. (AFP)

batampos.co.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron siap bertemu dengan serikat pekerja dan organisasi pengusaha, dalam upaya untuk meredakan minggu-minggu penuh kerusuhan di Paris dan kota-kota lainnya akibat unjuk rasa kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pasukan Rompi Kuning.

Dilansir BBC pada Senin (10/12) pertemuan rencananya berlangsung hari ini. Sebelumnya, Perancis telah menyaksikan empat pekan protes keras terhadap kenaikan pajak bahan bakar, biaya hidup, dan masalah lainnya.

Sekitar 136 ribu demonstran Rompi Kuning turun ke jalan pada hari Sabtu. Lebih dari 1.200 orang ditahan. Ibu Kota Paris sangat terpukul dengan jendela-jendela hancur, mobil-mobil dibakar, dan toko-toko dijarah karena 10 ribu orang ambil bagian dalam demonstrasi tersebut.

Menteri Keuangan Bruno Le Maire menggambarkan situasi itu sebagai malapetaka bagi bisnis dan ekonomi. Para pengunjuk rasa telah menggelar demonstrasi dan memblokir jalan-jalan di seluruh negeri selama empat pekan terakhir.

Pada pukul 10.00 waktu setempat, ia akan bertemu perwakilan dari lima serikat buruh utama dan tiga organisasi pengusaha, serta pejabat setempat. Para wartawan mengatakan, pasukan Rompi Kuning adalah gerakan akar rumput tanpa afiliasi dengan pihak manapun, tetapi beberapa serikat pekerja telah mengambil tindakan mereka dan mendorong pemerintah untuk mendengarkan keluhan mereka.

Surat kabar Le Figaro melaporkan, Perdana Menteri Édouard Philippe dan sembilan menteri pemerintah juga akan hadir di pertemuan dengan Macron. Macron akan berbicara dengan pada pukul 20:00 pada hari yang sama.

Menteri Tenaga Kerja Muriel Penicaud mengatakan, dia akan mengumumkan langkah-langkah segera dan konkrit sebagai tanggapan atas krisis tersebut. Sementara itu Macron telah menurunkan citra dirinya di mata masyarakat Prancis selama terjadi protes.

Banyak pengunjuk rasa menyerukan pengunduran dirinya. Dia dikritik karena tidak berhubungan dan tidak mendengarkan perjuangan orang biasa.

Pekan lalu, setelah pembicaraan dengan perwakilan dari gerakan Rompi Kuning, pemerintah mengumumkan, mereka akan menunda kenaikan pajak BBM yang telah membuat marah para pengunjuk rasa. Tapi ini gagal untuk menenangkan mereka sehingga unjuk rasa terus berlangsung. (ina/JPC)

Update