Kamis, 25 April 2024

Daging Ayam Langka di Anambas

Berita Terkait

batampos.co.id – Daging ayam mulai langka di pasar Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas. Kelangkaan ini sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. Kondisi tersebut memaksa sejumlah warung makan harus mengubah menu maka-nan mereka.

Salah satu pemilik warung makan di Tarempa, Yana, mengaku warungnya tidak lagi menyediakan menu da-ging ayam.

”Sebelumnya punya stok lumayan, tapi tiga hari yang lalu sudah habis, jadi tidak ada ayam lagi, kalau ada yang jual kasih tahu,” ujarnya, kemarin.

Menurut informasi yang dia dapat, daging ayam baru ada Minggu mendatang.

”Informasinya Minggu besok sudah ada ayam,” ungkapnya.

Salah satu agen ayam di Tarempa, Yadi, belum bisa dikonfirmasi mengenai penyebab kelangkaan ini. Salah seorang anak buahnya, Ricky, menjelaskan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi daging ayam untuk dijual.

”Ada beberapa kilo tapi itu tidak untuk dijual karena milik orang yang nitip,” jelasnya.

Ketika ditanya kapan daging ayam datang, dia juga tidak bisa menjawab dengan pasti, ”tak tahu, Bang.”

Pantauan di lapangan, kejadian seperti ini sudah sering terjadi di Anambas. Apalagi saat memasuki angin utara. Dimana pada musim ini, cuaca di Anambas sangat ekstrem.
Gelombang laut menjadi lebih tinggi dari biasanya. Angin juga lebih kencang dan sering turun hujan disertai petir.

Hal ini menjadi salah satu penyebab kelangkaan daging ayam termasuk bahan pokok lainnya karena kapal kargo ukuran kecil tidak bisa melin-tasi laut Cina Selatan.

Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Natuna, namun kelangkaan hanya terjadi pada daging ayam, namun stok lain masih tetap aman.

”Saat ini kondisi jelang Natal dan Tahun Baru, ketersediaan stok sembako dan lainnya masih di kategori aman. untuk ketersediaan pangan mencukupi hingga akhir tahun nanti,” kata Ketua Satgas Pa-ngan AKP Henrianto saat berkoordinasi dengan sejumlah instansi pemerintah maupun toko, Kamis (13/12/2018).

Rencananya, Satgas Pangan Natuna akan melakukan sidak gabungan dengan sejumlah instansi terkait untuk mengecek langsung keadaan sembako di pasaran.

”Kami mengawasi jalur perdagangan jangan sampai terhambat apalagi sampai putus. Kami mengawasi ketersediaan pangan, apakah mencukupi atau tidak,” terang Henrianto.

Untuk wilayah Natuna, terdapat perbedaan harga. Namun, masih dalam ambang batas yang wajar. Pasalnya, letak Kabupaten Natuna yang merupakan wilayah kepulauan terluar Indonesia, sangat jauh untuk diakses.

Kondisi wilayah Natuna kepulauan ini mengharuskan proses masuknya barang membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu juga menambah cost (biaya) karena jarak tempunya cukup jauh. Belum lagi di perjalanan barang ada yang rusak, karena faktor seperti terkena gelombang laut.

”Untuk mengantisipasi kelangkaan pangan pihaknya juga akan secara rutin melakukan pengecekan di setiap agen. Termasuk kualitas barang,” ujarnya

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Pemkab Natuna Helmy Wahyuda mengatakan, pasokan dan harga sembako relatif aman di Natuna, menjelang Natal tidak ada kenaikan yang signifikan dan tidak terjadi kelangkaan.

Namun ada komoditi yang mengalami kenaikan, yaitu daging ayam. Terjadi keterlambatan pasokan bibit karena transportasi mengalami keterlambatan. Pihaknya berharap, kepada para pengusaha untuk bisa membantu dalam proses pengiriman barang agar bisa dipercepat. Sehingga masyarakat tidak sampai menunggu lama dan barang kosong.

”Kita juga berkoodinasi dengan para pengusaha untuk mengantisipasi ketersediaan stok supaya tidak mengalami keterlambatan lagi,” harapnya.(sya/arn)

Update