Jumat, 19 April 2024

Walikota Batam Ingin Dinkes dan Dispar Tingkatkan Pengawasan pada Wisata Kuliner

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Rasa aman dan kuliner sehat merupakan komponen pendukung pariwisata. Untuk itu, Walikota Batam Muhammad Rudi mengingatkan dua hal ini dapat dilakukan.

Sayangnya, tentang kuliner sehat, perintahnya yang ditujukan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) belum dijalankan sepenuhnya. Sementara jaminan rasa aman telah diakui wisatawan cukup baik.

“Kalau makanan sehat, sudah dua tahun saya perintahkan Dinkes dan Dispar, tapi ini tidak jalan,” ucap Rudi saat acara penyegaran kader posyandu di Harmoni One Hote, Selasa (11/12/2018) siang.

Ia kembali mengingatkan agar perintah ini kembali diindahkan, termasuk membina kelaikan di kedai makanan skala kecil. Menurutnya, kedai masih banyak yang perlu dibina agar dapat memperhatikan laik sehat.

“Ini (pembinaan) harus dijalankan. Dinkes coba cek,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, ia meminta bantuan secara khusus agar kader posyandu membantu pemerinta, dengan cara mengingatkan kepada pedagang makanan yang mereka kenal untuk memperhatikan kelaikan jualannya. Ia menekankan saling mengingatkan ini dengan memperhatikan pendekatan yang baik.

“Kalau begini (banyak makanan tidak laik) jalan yang kita bangun akan sia-sia, pulau yang kita bukan tak ada yang datangi,” ucap mantan polisi ini.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan kedai makanan akan dibina melalui Puskesmas setempat. ia menocontohkan, seperti penjual rujak pinggir jalan yang harus memakai sarung plastik ketika menyiapkan rujak. Juga kedai makanan di tempat yang diarahkan untuk memakai alas makanan sekali pakai.

“Kalau kurang bersih kami akan datangi,” ucap dia.

Sementara untuk restoran besar, ia mengaku sudah menjalankan sesuai dengan perintah Walikota. Yakni dengan cara turun langsung mengcek dan memberi label sesuai tingkat kelaikan. Label laik sehat, ada yang berlabel A untuk restoran dengan tempat yang bersih, makanannya juga laik serta seluruh karyawan secara mandiri melakukan chek kesehatan mandiri.

“Kalau kategori B, mungkin tempatnya bersih tapi karyawan tidak diperiksakan, sedangkan C merupakan kategori paling rendah. Intinya yang restoran sudah dijalankan, ada listnya juga sama kami, nanti dikirim,” pungkas dia. (iza)

Update