Kamis, 25 April 2024

Selain Pegatron, Dua PMA Segera Masuk Batam

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Dua perusahaan Asing dipastikan akan masuk ke Batam dalam waktu dekat. Satu perusahaan dari Jepang dan satu perusahaan dari Tiongkok. Bahkan perusahaan asal Jepang sudah tandatangan kontrak investasi di salah satu kawasan industri di Batam.

“SUdah dipastikan dalam waktu dekat akan ada perusahaan yang masuk. Tinggal koordinasi dan registrasi di system OSS nya saja,” kata Wakil Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Tjaw Hoeing alias Ayung, Kamis (13/12).

Ayung mengatakan perusahaan asal Tiongkok ini bergerak dalam bidang home appliance. Akan memproduksi berbagai alat-alat perlengkapan rumah tangga seperti blender, juicer, rice cooker dan sebagainya. Ditanya mengenai nilai investasinya, Ayung tidak menjawab.

“kalau nama perusahaanya tidak usah dulu ya. Tetapi yang jelas investasi asing itu besar dan yang jelas mempekerjakan ratusan tenaga kerja,” katanya.

Ia mengatakan bahwa perusahaan asal Tiongkok ini dipastikan hengkang dari Cina dan akan pindah ke Batam karena ada pengaruh perang dagang Amerika dengan Tiongkok.

Sementara perusahaan asal Jepang yang sudah menandatangani kontrak dengan salah satu kawasan industri adalah perusahaan elektronik. Belum terdaftar di OSS tetapi sudah pasti akan beroperasi.

“Kalau yang dari Jepang ini, sudah pasti akan beroperasi. Kita tunggu saja. Ini hasil dari road show kita dengan BP Batam ke Jepang,” katanya

Meski demikian, Ayung juga tidak mau menyebut nama perusahaanya. Ia berharap perusahaan ini akan segera beroperasi sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan berkontribusi untuk perekonomian Batam.

“Kita pro aktif dan sistem jemput bola. Kita melakukan roadshow ke Jepang dan memperkenalkan dan promosi Batam ke merek,” katanya.

Dengan masuknya perusahaan ini, maka akan bertambah perusahaan yang akan masuk ke Batam. Sebelumnya, perusahaan i phone, Pegatron menyatakan akan hijrah ke Batam.

“Jadi sebenarnya masih banyak potensi perusahaan dari Tiongkok yang bisa kita datangkan ke Batam. Nah di sinilah peran aktif pemerintah untuk mendatangkan mereka ke Batam. Dan kita menyambut baik kalau memang semakin banyak perusahaan yang datang ke Bata,” kata Plt Ketua Apindo Batam, Rafki, Rabu (12/12).

Rafki mengatakan, rencana masuknya Pegatron dan perusahaan lainnya harusnya menjadi awal kebangkitan industri manufaktur di Batam. Saat ini ada beberapa perusahaan elektronik yang sudah berniat untuk menanamkan modalnya di Batam.

“Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok ini sudah sejak Juli lalu. tetapi kenapa hanya ke Malaysia dan Vietnam yang banyak masuk. Ini harus menjadi pekerjaan kita semua,’ katanya.

Menurutnya, saat ini pemerintah bersama pengusaha harus sama-sama meyakinkan calon investor untuk masuk ke Batam. Caranya adalah dengan menjanjikan pengurusan izin yang singkat dan investasi yang aman dan nyaman.

“Bagaimana kita meyakikan investor bahwa di Batam itu aman dan nyaman. Termasuk izin yang mudah dan murah,” katanya.

Menurut Rafki, rencana masuknya Pegatron harus bisa menjadi acuan Batam untuk mendatangkan PMA lainnya. Di mana nanti management Pegatron akan bercerita kepada temannya di Tiongkok mengenai kemudahan berinvestasi di Batam.

“Kalau Pegatron ini berhasil dan merasakan mudahnya berinvestasi di Batam, maka akan lebih mudah menjaring investor lainnya. Kita tegaskan lagi, bahwa pemerintah harus lebih pro aktif ke sana,” katanya.

Sementara itu, anggota komisi I DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho mengatakan, perang dagang Amerika dan Tiongkok memang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Banyak bidang industri yang berpeluang untuk didatangkan ke Batam mulai dari lektronik, permesinan, turbin, alat berat dan sebagainya.

“Caranya adalah dengan meyakinkan Tiongkok bahwa iklim investasi di Batam itu sangat kondusif. Tetapi yang terjadi sejak ada perang dagang ini, investor masuk ke Malasysia dan Vietnam,” katanya.

Ia berharap pemerintah harus meyakinkan Pegatron, yang sudah berencana investasi di Batam. Dengan demikian nantinya pihak Pegatron akan bercerita ke investor di Tiongkok mengenai Batam.

“Kalau investor yang masuk kita layani dengan baik, maka mereka akan bercerita ke pengusaha lainnya. Makanya harus diberikan yang terbaik terutama masalah perizinan,” katanya. (ian)

Update