Jumat, 19 April 2024

Antre Premium, Warga Tinggalkan Motor di SPBU

Berita Terkait

foto: batampos.co.id / dalil harahap

batampos.co.id – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium kembali langka di wilayah Batuaji. Untuk me­dapatkan premium, warga harus rela antre dengan meninggalkan sepeda motor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Seperti yang terjadi di SPBU Tanjunguncang, Senin (17/12) pagi, puluhan sepeda motor dibiarkan berjejer pemiliknya di jalur pompa pengisian premium. Itu dilakukan warga karena SPBU tersebut kehabisan stok premium sejak Sabtu (15/12) lalu. Aksi tinggalkan sepeda motor di SPBU ini terjadi sampai pukul 11.00 WIB. Sekitar pukul 12.00 WIB pompa pengisian premium akhirnya dibuka pengelola SPBU.

Warga yang sudah mendatangi SPBU sejak pukul 08.00 WIB terpaksa memarkirkan motornya di sana.

”Biasanya pagi sudah ada (premium, red), tapi hari ini (kemarin, red) katanya siang baru diantar oleh Pertamina. Maka banyak yang meninggalkan sepeda motornya di sini,” ujar Henda, warga Tanjunguncang.

Oki, 35, mengaku mening-galkan sepeda motornya di SPBU setelah menunggu sekitar satu jam. Itu dilakukannya untuk menghindari antrean panjang, serta takut tidak kebagian premium.

”Dari pada bolak balik lebih baik antre,” ujarnya.

Sebab sebelumnya, kata dia sudah mencari premium ke beberapa SPBU terdekat tapi stoknya nihil.

Pengawas SPBU Tanjung-uncang, Ahmad membenar-kan aksi tinggalkan sepeda motor oleh warga. Dia menduga warga tak mau bolak balik SPBU untuk dapatkan premium.

”Pagi tadi (kemarin, red) mereka, tapi premium belum ada. Makanya (sepeda motor, red) ditinggalkan dulu sebentar,” kata Ahmad.

Ahmad mengklaim pasokan dari Pertamina masih stabil dan relatif lebih dibanding bulan-bulan sebelumnya. Hanya saja, memang permintaan meningkat hingga stok premium cepat habis.

”Pasokan lancar dan sekarang kuota malah dilebihkan. Kalau biasanya 18 ton, seka-rang 24 ton sekali pengantaran. Tapi cepat habis karena banyak yang antre,” sebutnya.

Dia menduga meningkatnya permintaan premium di SPBU Tanjunguncang, disebabkan berbagai faktor di antaranya tutupnya SPBU Simpang Basecamp. Lalu, pemegang surat rekomendasi untuk nelayan dan aktivitas masyarakat pulau juga berlebihan.

”Bisa jadi faktor itu. Tapi kami tidak berhak untuk melarang, siapa saja boleh beli premium asalkan antre dan tertib,” terangnya.(cr1/eja)

Update