Kamis, 25 April 2024

Jelang Tahun Baru, Permintaan Narkoba Jenis Sabu Meningkat, Polisi Waspada, Hasilnya…

Berita Terkait

batampos.co.id – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengamankan 7 kilogram sabu, 26 November lalu di Jodoh, Batam. Sabu ini rencananya akan dikirim ke Jakarta untuk pasokan tahun baru.

“Permintaan sabu jelang tahun baru itu meningkat, dan sabu yang kami amankan beberapa waktu lalu itu gunanya untuk memenuhi permintaan saat tahun baru,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto, Senin (17/12).

Ia mengatakan sabu yang diamankan sebanyak 7 kilogram tersebut didapat dari tangan Abdul Kadir bin Umar Ariasi,42. Laki-laki asal Langkat, Sumut ini berperan sebagai kurir, yang mengantarkan sabu dan menyerahkannya ke Anwar bin Nur. “Dan Anwar ini sebagai pemesan sabu, berencana membawanya ke Jakarta,” tutur Eko.

Kronologis penangkapan ini dibeberakan Eko, bermula Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri mendapatkan informasi seminggu sebelum penangkapan. Dari informasi ini dilakukan pengembangan.

“Dari penyidikan itu, kami amankan Zulfadli di Lubuk Baja, 25 November. Tersangka ini berperan sebagai orang yang memesan sabu ke Malaysia, untuk dibawa ke Batam,” ucapnya.

Setelah penangkapan itu, penyidik Mabes Polri melakukan pengembangan. Dari keterangan Zulfadli, didapat informasi bahwa pemesan sabu tersebut Anwar bin Nur. “Kami amankan Anwar ini 25 November di Perumahan Legenda Bali Blok, Baloi Permai, Batam,” tuturnya.

Walau orang yang memesan dan pemesan sudah diamankan, polisi tetap melanjutkan penyelidikan. Polisi melakukan control delivery, terhadap sabu yang telah dipesan Zulfadli.

Dari ponsel yang diamankan dari Zulfadli, polisi mendapatkan informasi bahwa sabu seberat 7 kilogram akan diserahkan di area parkir hotel kawasan Jodoh. Transaksi disepakati 26 November pukul 20.00. “Begitu kurirnya disana (Abdul Kadir), langsung kami tangkap dan amankan barang bukti,” ucapnya.

Eko mengatakan penyelidikan tidak berhenti hingga kurir sabu saja. Dari informasi Anwar dan Zulfadli, disebut orang yang mengatur keuangan dari jaringan sabu internasional itu sedang berada di Batam.

Dan polisi berhasil mengendus keberadaannya di hotel kawasan Nagoya.

“MK (Mustafa Kamal bin Said Hasan) berperan sebagai keuangan jaringan, kami amankan 26 November berbarengan dengan penangkapan terhadap kurirnya,” ungkapnya.

Selang tak berapa lama, polisi kembali menangkap penyedia sabu asal Malaysia. Tersangka atas nama Robat Chandrasena ditangkap 27 November ketika berada di Terminal Fery Batamcenter. “Dari hasil operasi penangkapan pemesan, hingga penyedianya ini, kami juga mengamankan 8 unit ponsel dan 10 buah buku catatan penjualan sabu,” ucap Eko.

Jelang Tahun Baru, Eko sudah mewanti-wanti jajaranya untuk mengetatkan pengawasan terhadap jalur masuknya sabu ke Indonesia. Batam menjadi salah satu perhatian Mabes Polri. Karena Batam termasuk daerah perlintasan dan pintu masuk sabu dari luar negeri ke Indonesia.

“Kami telah membentuk satuan tugas dan satuan tugas khusus. Dan telah ditempatkan di beberapa tempat yang kami anggap rawan penyelundupan narkoba,” tuturnya.

Eko mengatakan Mabes Polri juga bekerjasama dengan Bea Cukai, untuk dapat mengawasi jalur masuknya sabu.

“Pengawasan di bandara, pelabuhan internasional kami perketet. Kerjasama dengan instansi lainnya juga kami lakukan,” pungkasnya. (ska)

Update