Senin, 3 Februari 2025

273 Atlet Berlaga pada Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Walet Puti Cup VI 2018

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebanyak 273 atlet pencak silat dari 13 perguruan se-Kota Batam mengikuti kejuaraan Open Turnamen Walet Puti Cup VI 2018. Kejuaraan yang dilaksanakan di Mall Top 100 Tembesi, Batam ini terbagi menjadi tiga kategori, yakni usia dini, remaja dan dewasa.

Dalam kejuaraan yang diselenggarakan selama lima hari mulai Jumat (14/12/2018) hingga Selasa (18/12/2018), perguruan pencak silat Walet Puti berhasil meraih juara umum III. Walet Puti berhasil mengumpulkan enam emas, sembilan perak dan 18 perunggu.

Ketua panitia Open Turnamen Walet Puti Cup VI 2018 Dadang Firmansyah mengatakan sedianya, kejuaraan diselenggarakan selama tiga hari. Tetapi dengan membludaknya peserta, maka kejuaraan akhirnya baru selesai dalam lima hari.

“Panitia tidak memungut biaya pendaftaran, karenanya pesertanya diluar dugaan membludak. Karenanya, jadwal yang seharusnya hanya tiga hari terpaksa ditambah menjadi lima hari. Dan total pertandinyan yang digelar mencapai 222 partai,” tutur Dadang, Minggu (23/12).

Walet Puti sendiri menurunkan sebanyak 84 atlet silat dari lima cabang se-Kota Batam. Medali emas diraih di kategori dewasa oleh Nursal Agus. Kemudian di kategori remaja oleh Ahmad Idris, Dimas Audi Faxi, dan Muhammad Wahyu.

“Untuk usia dini, emas diraih oleh Intan Zaskia. Selain medali, dua pesilat walet puti ditetapkan sebagai pesilat terbaik, yakni di usia dini putri yang diraih oleh Intan. Dan satu lagi di kategori remaja putra oleh Muhammad Wahyu,” beber Dadang.

Dadang juga menjelaskan jika kejuaraan ini digelar dengan maksud untuk menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan antarpesilat se-Kota Batam.

“Selain itu juga menjadi ajang pencarian bibit atlet silat handal Kota Batam menuju Popda dan O2SN,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Guru Besar Walet Puti Batam ini.

“Kejuaraan ini juga menjadi event rutin yang digelar oleh Walet Puti setiap tahunnya. Dan kali ini menginjak penyelenggaraan yang keenam. Pemenang kejuaraan ini mendapatkan medali, piagam, dan uang pembinaan,” tambah Dadang.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendekar Walet Puti Muhammad Kholif Ratta mengatakan pencak silat adalah warisan asli budaya Indonesia.

“Karenanya gelaran ini menjadi upaya untuk melestarikan budaya bangsa,” tegasnya.

“Selain itu, melihat pesatnya perkembangan pencak silat di Batam, kami semakin optimis dan konsisten untuk terus menggelar kejuaraan,” tegas Kholif.

Kholif juga menerangkan dengan keberadaan kejuaraan yang rutin digelar, akan bisa mencegah generasi muda terjerumus dalam kegiatan negatif.

“Mohon dukungan dari pihak terkait. Seperti dari dinas pendidikan untuk membantu mengembangkan penca silat,” tuturnya.

“Apalagi pencak silat sudah masuk kurikulum pendidikan nasional. Sekolah punya kewajiban untuk menyelenggarakan ekstrakurikuler pencak silat. Ke depan, Walet Puti akan menyiapkan pengajar untuk membantu pengembangan silat hingga ke sekolah-sekolah,” kata Kholif.

Selain itu, Kholif juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan hingga kejuaraan pencak silat ini terselenggara dengan lancar.

“Terima kasih pada KONI Batam dan para donatur seperti orang tua siswa dan Bendahara Walet Puti Kepri Sri Widayanti,” urai Kholif.

“Juga pada Mahaguru perguruan silat Walet Putih Sofyan Ratta, pengurus dan keluarga yang berkenan untuk menyaksikan secara langsung gelaran ini,” ungkapnya.

Kholif meminta agar perguruan silat lain mau untuk terus mengembangkan pencak silat. “Salah satunya dengan secara rutin menggelar kejuaraan,” pinta Kholif.

“Ini adalah tanggung jawab semua perguruan salam melestarikan pencak silat dan mengembangkan atlet yang berprestasi. Ciptakan atlet yang menang di kertas dan di matras,” serunya.

Selain dihadiri oleh maha guru, kejuaraan i9ni juga dihadiri oleh beberapa pengurus pusat perguruan Walet Puti. Diantaranya adalah Ketua Bidang Pengobatan Lisna Wati Ratta; Kabid Organisasi, Dadang Marli Ratta; Kabid senam, Ermawan Acep sundawa Ratta; dan Kabid Silat Lili Maysaroh Wati Ratta.

Ke depan, tak hanya sekadar rutin meggelar kejuaraan, Walet Puti juga akan menambah kategori yang dipertandingkan.

“Nantinya, tak hanya mempertandingkan kelas tarung atau laga saja, tetapi juga akan menambah kategori seni,” tutup Kholif. (yan)

Update