Jumat, 19 April 2024

Fokus Pengembangan Industri 4.0

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Pemerintah akan fokus mengembangkan industri 4.0 pada tahun depan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur nasional.

Direktur The Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) Singapura, Ricky Kusmayadi mengatakan Kementerian Perindustrian Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan Singapura dalam upaya mendorong implementasi industri 4.0 di Indonesia.

“Kerja sama itu termasuk di dalamnya fasilitasi pertukaran antarlembaga mengenai rancangan atau implementasi fasilitas inovasi manufaktur kepada industri Indonesia,” kata Ricky, Selasa (25/12).

Selain itu, keduanya akan mengembangkan platform inovasi yang akan menjadi jembatan digital bagi produsen Indonesia dalam mengakses solusi industri 4.0.

“Kerja sama tersebut guna memacu lima sektor manufaktur yang akan masuk program Making Indonesia 4.0,” katanya.

Lima sektor tersebut yakni makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia serta elektronika.

“Kelima sektor industri terse­but memberi kontribusi 12,67 persen terhadap total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau 70,86 persen terhadap industri pengolahan non migas tahun 2017,” paparnya.

Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur.

Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.Industri 4.0 merupakan kelanjutan dari revolusi industri ketiga yang mengutamakan mesin seperti saat ini.

Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hioeng menyambut positif wacana ini. Industri 4.0 sudah saatnya diterapkan di Batam. Pemerintah, kata Tjaw Hioeng, telah menetapkan 10 prioritas nasional untuk program “Making Indonesia 4.0”.

“Untuk mengembangkan industri 4.0, contohnya memperkuat produksi material sektor hulu,” jelasnya.

Kedua, mendesain zona in­dus­­tri, membuat energi terba­rukan seperti biofuel, pember­da­yaan UMKM, membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembentukan ekosistem inovasi, penerapan insentif investasi teknologi dan harmonisasi aturan dan kebijakan.(leo)

Update