batampos.co.id – Sudah bukan rahasia lagi kalau pasar pemerintah yang ada di Batam kondisinya mati suri dan tak diminati oleh pedagang dengan beberapa alasan.
Seperti misalnya Pasar Seroja yang ada di Dapur 12 Sagulung serta Pasar Hang Tuah di Batubesar.
Kedua pasar yang dibangun bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar tersebut, saat ini hanya menjadi bangunan pajangan saja.
Untuk itu, Kepala Disperindag Kota Batam, Zarefriadi menegaskan, pihaknya tahun depan akan fokus untuk menghidupkan kembali aktivitas pasar pemerintah dengan beberapa terobosan.
“Untuk upaya menghidupkan kembali pasar pemerintah yang memang sudah lama tak diminati masyarakat pedagang, kami sudah melakukan terobosan seperti menggandeng beberapa distributor pangan, serta Bulog untuk memasok bahan pangan yang bisa dijual pedagang di pasar pemerintah. Ini sudah berjalan sejak Agustus lalu,” ujar Zarefriadi beberapa hari lalu.
Zaref juga berharap kepada Bulog untuk bisa meningkatkan peran Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan programnya, suapya masyarakat terdekat mudah mendapatkan komoditas bahan pangan.
“RPK itu kan di setiap kelurahan bahkan setiap RW ada. Inilah upaya yang sudah kami jalankan agar ada peningkatan kondisi pasar ataupun upaya menekan kelangkaan bahan pangan dan menekan melambungnya harga komoditas pangan supaya tetap stabil,” terangnya.
Untuk tahun depan, Zarefriadi tak hanya fokus tetap mencari partner dari distributor pangan swasta agar tetap mau berjualan atau memasok bahan pangan di pasar pemerintah.
“Memang pasar pemerintah kalah jauh dibandingkan dengan pasar-pasar swasta. Pertama memang pasar swasta lokasinya strategis. Tapi itu bukan alasan pasar pemerintah mati suri. Kami juga akan fokuskan kebersihan pasar agar pengunjung nyaman dan melirik pasar pemerintah. Satu lagi, kami berusaha agar lapak yang ada, semua bisa dipenuhi oleh penjual yang tentunya sewa lapaknya jauh lebih murah dibandingkan dengan pasar swasta yang ada,” ujar Zarefriadi.
Pihaknya juga akan meningkatkan fasilitas atau infrastruktur seperti perbaikan kembali sekaligus pembersihan toilet pasar yang rusak.
“Kalau kondisi pasar bersih, nyaman, semua fasilitas pendukung ada, komoditas bahan pangan yang dijual pun lengkap, pastinya pasar akan dilirik masyarakat selaku pembeli. Itulah yang akan kami lakukan untuk pembenahan pasar pemerintah,” terang Zaref, panggilan akrabnya.
Pantauan Batam Pos di Pasar Hang Tuah, banyak kios maupun lapak jualan yang kosong tak difungsikan. Ada juga pedagang di pasar tersebut tapi jumlahnya hanya beberapa saja.
Begitu juga waktu berjualannya di pasar tersebut tak seperti saat awal beroperasi yakni pagi hingga sore hari. Saat ini waktu berjualan pasar tersebut, siang haris sudah sepi. Banyak pedagang yang tutup.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu warga Batubesar, Abdulrahman misalnya. Sewaktu awal beroperasi hingga beberapa bulan berjalan, aktivitas perniagaan di Pasar Hang Tuah selalu ramai pedagang maupun pembeli. Sebab dari kios dan lapak yang tersedia, hampir semuanya penuh dipakai pedagang berjualan.
“Sekarang ini masyarakat bisa tengok sendirilah, gimana kondisi Pasar Hang Tuah. Memang masih ada beberapa pedagang yang berjualan, tapi jumlahnya hanya beberapa pedagang saja, seperti bukan pasar saja. Selain sepi pedagang, masyarakat di Batubesar lebih memilih berbelanja di pasar kaget yang buka mulai sore hari. Ada juga yang pilih pergi ke Pasar Botania 1,” ujar warga yang aktivitas sehari-harinya sebagai mekanik di bengkel motor ini.
Hal yang sama juga dikatakan oleh salah satu warga Perumahan Family Dream Batubesar, Salim. Dulunya saat pasar awal beroperasi, dirinya bersama rekan kerjanya selalu nongkrong, kongkow sembari ngopi di kedai kopi yang berjualan di kios Pasar Hang Tuah. (gas)