Sabtu, 16 November 2024

Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, Mundur

Berita Terkait

RAJA Malaysia Sultan Muhammad V (kanan) saat menerima kunjungan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, beberapa waktu lalu. Minggu (6/1/2019), Raja resmi mengundurkan diri.
F. Lai Seng Sin/Reuters

batampos.co.id – Prediksi itu akhirnya menjadi kenyataan. Sultan Muhammad V meletakkan jabatan sebagai Yang Dipertuan Agong Malaysia secara resmi, Minggu (6/1). Tidak ada alasan yang menyertai pengumuman pengunduran dirinya. Namun, diperkirakan itu berkaitan dengan pernikahannya dengan mantan Miss Moscow Oksana Voevodina 22 November lalu.

”Baginda telah menginformasikan masalah (pengunduran diri, red) secara resmi pada sultan-sultan lainnya,” bunyi pernyataan yang ditandatangani Pengawas Rumah Tangga Istana Wan Ahmad Dahlan Ab. Aziz kemarin.

Posisi Yang Dipertuan Agong Malaysia digilir lima tahunan di antara sembilan kesultanan. Setelah turun takhta, Muhammad V bakal kembali memimpin sebagai sultan Kelantan. Majelis raja-raja akan berkumpul untuk menentukan siapa yang akan menjadi Agong selanjutnya. Mereka yang pernah menjabat tak boleh naik takhta lagi sampai semua mendapat giliran.

Sejak menjabat Yang Dipertuan Agong ke-15 pada 13 Desember 2016, Muhammad V telah menorehkan banyak sejarah. Dia bukan hanya satu-satunya Agong yang meletakkan jabatan. Dia juga satu-satunya yang dilantik tanpa memiliki ratu alias Raja Permaisuri Agong.

Sultan yang berusia 49 tahun itu juga menjadi saksi sejarah kemenangan koalisi Pakatan Harapan (PH) atas Barisan Nasional (BN). Dia pula yang memberikan ampunan kepada Anwar Ibrahim sehingga bisa keluar dari penjara dan kembali berpolitik.

Namanya kembali diperbincangkan November lalu. Seperti dilansir The Guardian, Muhammad V meminta izin cuti selama dua bulan untuk urusan medis. Kenyataannya, dia justru pergi ke Rusia untuk menikahi Oksana Voevodina.

Pernikahan itu diberitakan oleh media Rusia dan Inggris, tapi pihak Kerajaan Malaysia bungkam. Bahkan, ketika foto-fotonya beredar, tidak ada pernyataan yang keluar dari kerajaan maupun Muhammad V.

Begitu Muhammad V kembali aktif sebagai Yang Dipertuan Agong pekan lalu, isu tentang pengunduran dirinya kian kuat. Beberapa hari lalu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengakui bahwa rumor itu ada. Namun, dia belum mendapat pemberitahuan resmi.

Pernikahan Muhammad V dengan Voevodina menimbulkan kontroversi. Banyak yang mendukung, tapi banyak pula yang mengkritik pilihannya. Terutama karena Voevodina bukan perempuan Malaysia dan memiliki banyak skandal di masa lalu.

Sebagian besar kekuasaan Yang Dipertuan Agong hanya seremonial. Sebab, kekuasaan administratif atau pemerintahan dikuasai PM dan parlemen. Namun, jabatan tersebut sangat dijunjung tinggi warga Malaysia. (sha/c11/dos)

Update