Selasa, 23 April 2024

Agenda Otomotif sepanjang 2019; Lima Kejurnas Digelar di Kepri

Berita Terkait

Peserta Drag Bike memacu kendaraan meninggalkan garis star saat mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drag Bike Regional 1 Sumatera 2 putaran kedua 2018 yang dihelat di Sirkuit Non Permanen Temenggung Abdul Jamal, Batam, Minggu (6/5/2018). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Sebanyak 10 putaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drag Bike Regional 1 Sumatera akan diselenggarakan sepanjang tahun 2019, dimana tiga putaran akan dilangsungkan di Kepri. Sementara, untuk Motoprix akan digelar sebanyak empat putaran.

Koordinator Regional 1 Sumatera H Willy Otra Bismarck menyebutkan Kepri akan menggelar tiga putran seri Kejurnas Drag Bike. Selain Kepri, Kejurnas Drag Bike Region 1 Sumatera juga akan digelar di Bangka Belitung (dua putaran), Lampung, Riau, Jambi, Sumbar, dan Sumut masing-masing satu putaran.

”Sejatinya Kepri hanya mendapatkan dua seri saja. Tetapi Kepri mendapat jatah satu penyelenggaraan lagi karena ada wilayah yang kehilangan hak penyelenggaraannya,” terang Willy, Rabu (16/1/2019).

Wilayah yang kehilangan hak penyelenggaraan itu adalah Bengkulu dan Aceh. ”Dua wilayah ini tidak bisa menyelenggarakan kejurnas drag bike di tahun 2018. Karenanya di tahun 2019 ini mereka mendapat suspend kehilangan hak penye-lenggaraannya,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Willy, hak penyelenggaraan dua wilayah ini diberikan pada wilayah lain. Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) mempercayakan pada IMI Kepri untuk tambahan satu hak penyeleng-garaan lagi.

Sedangkan pelaksanaanya, sesuai kalender resmi yang dikeluarkan PP IMI, tiga kejurnas yang diselenggarakan di Kepri ini akan digelar sepanjang bulan Agustus hingga Oktober. Willy berharap prestasi yang diraih para dragster Kepri bisa dipertahankan di musim 2019.

Musim lalu, dragster Kepri berhasi meraih gelar juara umum dan peringkat lima nasional. Juara umum diraih dragster Adji Gondo Susilo, sementara Rio Jangkrik meraih peringkat lima nasional.

Musim ini, lanjut Willy, dragster Kepri punya tugas berat untuk bisa mempertahankan prestasi.

”Memang bukan hal mudah untuk mempertahankan prestasi. Tapi juga bukan berarti hal yang mustahil,” seru Willy.

Peluang masih terbuka luas, bahkan mungkin bisa meningkatkan peringkatnya. Selain itu juga mungkin akan muncul bibit-bibit baru dragster Kepri.

Terkait dengan regulasi, jika dalam kejurnas di tahun 2018 terdapat aturan wajib untuk menggunakan ban merk Swallow, hal itu diubah di tahun 2019. Willy menegaskan tahun 2019 ini, dragster bebas menggunakan ban merek apapun.

”Asal produk dalam negeri dan telah lulus SNI,” tegasnya.

Sedang untuk Motoprix, Regional 1 Sumatera hanya menggelar sebanyak empat putaran saja. Empat putaran itu akan digelar di Sumut, Riau, Sumbar, dan Sumsel. Kepri tidak mendapat hak penyelenggaraan lantaran sesuai regulasi, Motoprix hanya bisa digelar di sirkuit permanen.

”Karenanya Kepri tidak bisa menggelar kejurnas motoprix,” keluhnya.

Hanya saja, sebagai pengganti, saat ini Kepri berupaya untuk mendapatkan hak penyelenggaraan Kejuaraan Sumatera Cup Prix (SCP) sekelas nasional.

”Ini kejuaraan yang cukup bergengsi, dan sebanyak 16 wilayah termasuk Kepri memperebutkan hak penye-lenggaraan,” jelas Willy.

SCP digelar sebanyak lima putaran dan dilaksanalkan pada April, Juni, Agustus, September, dan Oktober. Saat ini, Kepri sedang berjuang keras untuk bisa mendapatkan hak penyelenggaraan.

”Komunikasi terus dibangun dan kini menunggu keputusan provinsi mana yang berhak menyelenggarakan,” urainya.

Selain itu, satu lagi kejurnas yang akan digelar di Kepri, yakni Kejurnas Grasstrack. Kejurnas ini rencananya akan dilaksanakan di Desember.

”Nah, agenda ini yang akan ditawarkan dalam Muskerprov IMI Kepri untuk menjadi program kerja tahun 2019. Selain itu juga akan ditawarkan pada klub-klub yang berada di bawah IMI Kepri untuk menjadi penye-lenggara,” jelasnya.

Willy berharap klub-klub di Provinsi Kepri mau mengajukan diri sebagai pelaksana kejurnas. Seperti dari Bintan, Karimun, Tanjungpinang, Lingga, dan Batam untuk bisa menjadi penyelenggara.

”Kita harus manfaatkan semaksimal mungkin peluang bagi pembalap kepri untuk bisa meraih poin maksimal. Tetunya sesuai dengan aturan yang berlaku,” sambungnya.
Syarat yang dipenuhi sebagai penyelenggara setidaknya satu bulan sebelum kejuaraan digelar harus memiliki rekomendasi dari IMI Kepri dan juga PP IMI.

”Selain itu juga melengkapi persyaratan lainnya seperti biaya rekom, buku perlombaan, dan izin lain yang diperlukan dalam penyelenggaraan kejurnas,” tegasnya.

Jadi, lanjut Willy, Kepri mendapat kepercayaan untuk menggelar lima kalender kejuraraan nasional. Tiga kejurnas dragbike, satu kejurnas grasstrack, dan satu SCP. Ia berharap dengan semakin maraknya kejuaraan nasional digelar di Kepri, semakin bermunculan bibit-bibit dragster muda berbakat asal Kepri.

”Dengan digelar kejuaraan ecara rutin, akan memancing munculnya dragster-dragster muda berbakat yang akan me-ngharumkan nama Kepri di pentas nasional dan internasional,” harap Willy. (yan)

Update