Rabu, 24 April 2024

Gerak-gerik Yati Bikin Petugas Avsec Curiga

Berita Terkait

Yati Rohaeti saat diinterogasi.
foto: Hang Nadim

batampos.co.id – Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Hang Nadim Batam mengamankan sabu seberat 201 gram dari seorang wanita bernama c, 26, Senin (21/1/2019) pukul 12.30 WIB.

Selain Yati, Avsec dan Bea Cukai (BC) Batam juga mengamankan empat orang pria diduga sebagai rekan wanita tersebut, salah satunya seorang pria berkewargane-garaan Malaysia.

”Kasus ini masih dalam pendalaman petugas berwenang,” kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso, kemarin.

Suwarso menjelaskan kronologis kejadian itu, yakni sekitar pukul 12.30 WIB kemarin petugas Avsec melihat Yati yang gerak geriknya mencurigakan. Saat memasuki terminal keberangkatan Hang Nadim, gerak geriknya semakin aneh.

”Kecurigaan ini bertambah ketika petugas x-ray melihat barang aneh di tas jinjing milik wanita itu,” jelasnya.

Karena keanehan ini, petugas perempuan dari Avsec Hang Nadim melakukan pemeriksaan manual. Dari pemeriksaan badan, petugas tidak menemukan barang yang mencurigakan. Lalu, dilakukan pemeriksaan di tas jinjing milik wanita asal Bandung itu.

”Di sana (tas milik Yati, red) kami temukan sabu seberat 201 gram,” ungkapnya.

Kepada petugas, Yati tidak mengakui sabu itu miliknya. Dia mengatakan tidak tahu menahu terkait barang yang sudah ada di tasnya.

”Kami terus interogasi, dan akhirnya dia mengakui sedang bersama seseorang. Dan kami periksa, ternyata rekannya tersebut baru memasuki terminal keberangkatan. Dari paspornya, pria itu orang Malaysia,” ucap Suwarso.

Saat diperiksa, pria diketahui berinisial Ma, 23, mengaku tidak mengenal Yati. Namun, Yati bersikukuh kenal dengan Ma. ”Katanya si cewek (Yati, red) kenalnya baru beberapa jam saja,” ungkap Suwarso.

Petugas Avsec bersama BC melakukan pengembangan. Dari pemesanan tiket Ma didapat beberapa nama lainnya. ”My, Me, dan Mz. Mere-ka diamankan saat berada di ruang tunggu bandara. Kami melakukan pemeriksaan terhadap keempat pria itu, tidak ditemukan sabu. Namun dike-tahui wanita dan keempat pria ini memiliki tujuan sama, yakni ke Bandung,” jelasnya.

Hingga kini, lanjut Suwarso, petugas BC masih melakukan pendalaman terhadap kasus 201 gram sabu. ”Masih berlanjut,” pungkasnya.

Perketat Pengawasan Bandara dan Pelabuhan

Memasuki 2019, penyelundupan narkoba menuju beberapa wilayah menjadi tantangan Bea Cukai (BC) Batam. Dimana, tahun 2018 lalu BC mengamankan 77 kurir sabu, baik melalui Bandara Internasional Hang Nadim maupun di beberapa pelabuhan.

Untuk itu, Kantor BC Tipe Batam akan memperketat pengawasan di seluruh wilayah Batam, untuk mengantisipasi meningkatnya aksi penyelundupan barang maupun penyelundupan narkoba di bandara maupun di pelabuhan.

Kepala Bidang (Kabid) Bim-bingan Kepatuhan dan Layanan Informasi KPU BC Batam, Sumarna mengatakan, penyelundupan barang yang tidak boleh keluar maupun barang-barang terlarang seperti narkoba biasanya meningkat menjelang masuknya hari libur. Ini disebabkan karena para penyelundup memanfaatkan padatnya penumpang.

”Jadi, Bea Cukai Batam dalam mengantisipasi kepadatan penumpang, kami akan meningkatkan pengawasan dan menyiapkan petugas dalam berjaga di setiap pintu masuk ke Batam,” kata Sumarna.

Selain menempatkan personel di setiap pintu masuk, BC juga menyiagakan dua ekor anjing pelacak. Dua ekor anjing pelacak itu disiagakan di Bandara Hang Nadim serta Pelabuhan Ferry Batam Center.

”Itu untuk di darat. Sementara untuk di laut, kita masih ada operasi rutin dengan kapal cepat yang kita miliki saat ini. Pastinya kita siagakan di darat maupun di laut,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada tahun 2019 ini BC kembali mengamankan dua orang kurir narkoba di Bandara Hang Nadim, Minggu (20/1). Kedua calon penumpang Lion Air jurusan Batam-Surabaya-Manado itu adalah Umardani dan Iskandar.

Keduanya diamankan saat di Security Check Point 1 di pintu keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam dan ruang tunggu keberangkatan domestik Bandara Hang Nadim. Untuk proses selanjutnya, kedua kurir tersebut diserahkan ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri guna pengembangan lebih lanjut. (ska/egi)

Update