Selasa, 19 Maret 2024

Buru Dalang Penyelundupan Mobil

Berita Terkait

batampos.co.id – Aparat Bea dan Cukai (BC) Batam akan mulai menyelidiki kasus penyelundupan mobil mewah eks Singapura menyusul dilimpahkannya barang bukti dari TNI AL sejak Senin (21/1) lalu. Penyelidikan akan dilakukan bersama dengan pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang.

“Statusnya saya tegaskan adalah penyelidikan bersama yang artinya dilakukan BC dan Lantamal IV,” kata Kepala BC Batam Susila Bra­ta, Rabu (23/1/2019).

Susila mengatakan, dalam pe­nye­lidikan nanti pihaknya akan meng­ungkap siapa saja yang terlibat dalam penyelundupan mobil mewah bekas itu. Mulai dari bos penyelundupnya, pihak-pihak yang terlibat dalam proses pe­nye­lundupan, hingga pemesan mobil eks Singapura itu. Selain itu, Susila juga berjanji akan membeberkan jalur mana sa­­ja yang digunakan para pe­nye­lundup.

“Intinya saya hanya bisa berkomentar sedikit saja. Kalau pengen tahu lebih jelasnya siapa pemesannya, siapa importirnya, atau orang yang membawa masuk, tunggu hasil akhir penyelidikan dan penanganan dan pengusutan kasus ini yang kami lakukan bersama Lantamal IV,” ujar Susila.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi KPU Bea Cukai Batam, Sumarna. Ia mengaku pihaknya belum bisa mengung-kap siapa dalang di balik penyelundupan mobil bekas itu karena masih dalam proses verifikasi dan penyelidikan.

“Belum, kan belum lidik. Jadi belum ketahuan (siapa pemilik mobil itu),” ujar Sumarna, kemarin.

Saat dikonfirmasi mengenai barang bukti mobil tersebut, pihaknya belum memutuskan untuk memindahkannya dari kawasan pergudangan PT Batam Trans di Batam Center. Namun pihaknya sudah memasang segel pada ketiga mobil selundupan di gudang tersebut.

foto: batampos.co.id / cecep mulyana

“Kemarin sore kami sudah terima surat pelimpahan penyelidikan dari Lantamal. Hari ini (kemarin, red) kami sedang verivikasi berkas pelimpahan,” ujar Sumarna.

Pantauan Batam Pos di gudang PT Batam Trans yang berada di dekat pemukiman Kampung Air di Batam Center, Rabu (23/1), sudah tak ada lagi personel TNI AL yang berjaga. Hanya ada beberapa pekerja dan pengawas gudang saja.

Ketiga kendaraan mewah eks Singapura masing-masing Ford Mustang lansiran 1972, Nissan Skyline GT-R R33, dan Nissan Skyline GT-R R34 buatan 2000 masih berada di dalam kontainer berwarna biru yang catnya mulai pudar.

Penjagaannya dititipkan ke pengawas gudang dan pekerja gudang. Apabila ada pihak yang ingin melihat dan membuka kontainer terkait barang bukti tiga mobil selundupan tersebut, pihak pengawas gudang terlebih dahulu harus menelpon atau meminta izin kepada TNI AL.

Info yang didapat dari pengakuan salah satu karyawan di Gudang PT Batam Trans, tiga unit mobil mewah eks Singapura itu sebenarnya sudah dua minggu ditempatkan atau dititipkan ke gudang oleh LT, salah satu pengurus atau orang kepercayaan petinggi PT Batam Trans. LT bukan pemilik mobil mewah eks Singapura itu.

“Pertama masuk ke gudang sini, ketiga mobil dikemas dalam tiga kotak atau boks yang diangkut menggunakan lori, bukan langsung kontainer,” ujar seorang pengawas di gudang PT Batam Trans yang tak mau ditulis namanya, Rabu (23/1/2019).

Saat salah satu pengawas gudang PT Batam Trans mencoba bertanya ke LT soal apa isi boks tersebut, LT hanya menjawab isi boks itu adalah suku cadang (spare part).

“Tak mungkin saya minta surat tanda terima barang ke LT. Sebab LT ini orang kepercayaan bos. Makanya saya tak berani tanya detail ataupun minta surat tanda terima,” katanya.
Menurut dia, LT hanya mengurusi penyewaan kontainer untuk menyimpan tiga mobil selundupan tersebut.

Soal siapa pemilik mobil mewah tersebut, pengawas gudang PT Batam Trans itu juga mengaku tak tahu. (egi/gas)

Update