Jumat, 29 Maret 2024

Mahasiswa Politeknik Temasek Singapura Kagum pada ATB

Berita Terkait


Sejumlah mahasiswa Politeknik Temasek Singapura saat berkunjung ke ATB Batam

batampos.co.id – Selain jadi tujuan studi banding banyak perusahaan air di Indonesia, ATB jadi rujukan studi banding dibidang pendidikan. Tidak hanya perguruan tinggi ternama di Indonesia, ATB dikunjungi kampus bergengsi luar negeri.

Salah satunya ATB mendapat kunjungan dari mahasiswa politeknik Temasek Singapura 21-22 Januari 2019. Politeknik Temasek Singapura mengirimkan puluhan mahasiswa dari dua jurusan yakni School of Design dan School of Engineering. Merekapun antusias melihat sekaligus belajar pengelolaan air bersih ATB.

“Kami mendapat pengalaman yang luar biasa, mahasiswa kami bisa belajar banyak bagaimana ATB memberikan pelayanan air bersih bagi warga Batam,” ujar Gani Simon Dosen School of Engineering Politeknik Temasek Singapura di Batam.

Banyak hal-hal baru didapat seputar pengelolaan air oleh rombongan mahasiswa. Selain terlihat antusias mengikuti rangkaian kunjungan, sejumlah mahasiswa merasa kagum dengan inovasi teknologi yang diterapkan ATB. Mahasiswa menyaksikan langsung aplikasi Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) melalui layar dasboard utama.

Vice President Director ATB bersama direksi dan sejumlah manajemen ATB turut hadir. Selain berkunjung ke kantor pusat ATB Sukajadi, sejumlah mahasiswa mengunjungi are Instalasi Pengolahan Air (IPA) terbesar yang di kelola ATB yakni IPA Duriangkang.

Kesempatan pertemuan tersebut diisi dengan saling berdiskusi, direksi ATB memaparkan informasi singkat seputar biografi dan kondisi Batam secara umum. Sejalan dengan visi perusahaan menjadi perusahaan air terpercaya di Indonesia, ATB menerapkan teknologi smart water system guna memberikan pelayanan prima serta profesional bagi pelanggan.

Inovasi teknologi yang dibangun secara inhouse oleh tim ATB berhasil mengembangkan SCADA terintegrasi dan GIS. SCADA milik ATB merupakan satu-satunya di Indonesia yang sudah terintegrasi antara produksi, distribusi dan Non Revenue Water (NRW).

“ATB menjalankan perusahaan dengan menerapkan teknologi informasi, baik untuk operasional di lapangan maupun aplikasi di area office. Melalui SCADA terintegrasi, ATB dapat mengelola air dengan efisien, efektif dan profesional,” jelas Direktur Engineering ATB Paul Bennett.

SCADA terintegrasi sangat berperan dalam upaya ATB menurunkan tingkat kebocoran air dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Tingkat kebocoran air ATB diangka 16 persen merupakan terendah dari banyak perusahaan air di Indonesia.

Inovasi teknologi seperti SCADA terintegrasi milik ATB jadi kebutuhan, terlebih Pulau Batam tidak memiliki sumber air baku melimpah. Melalui teknologi tersebut ATB dapat memonitor dan mengontrol operasional melalui sistem, sehingga dapat lebih efisien.

“Batam berbeda dari daerah lain di Indonesia, disini tidak ada sumber air yang melimpah, kebutuhan air bersih hanya mengandalkan curah hujan yang ditampung di dalam dam/waduk,” tambah Paul Bennett menjelaskan.

Pengalaman baru dirasakan salah seorang mahasiswa dari jurusan School of Engineering. Lian Exelbert Anier Tan. Lian mendapatkan kesan luar biasa dari kunjungan edukasi ke ATB.

“Saya kagum dan terkesan dengan ATB untuk pengolahan air di Batam, ATB dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Saya dan teman-teman dapat mengetahui banyak hal seputar pengelolaan air bersih,” ujar Lian

Memberikan fasilitas edukasi bagi sejumlah elemen pendidikan jadi salah satu concern ATB. Diharapkan dengan kunjungan edukasi secara global yang datang ke ATB bisa jadi pengetahuan bagi generasi muda, mulai dari pengelolaan air hingga menjaga lingkungan untuk keberlangsungan sumber daya alam. Kebutuhan akan air bersih di seluruh penjuru bumi akan semakin penting. (*)

Update