Jumat, 29 Maret 2024

Mitos Daun Pepaya dan Jambu Biji Bisa Sembuhkan DBD, Benarkah?

Berita Terkait

Pixabay.com

batampos.co.id – Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat masyarakat harus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Ketika DBD mulai mewabah, banyak obat-obatan herbal dan alternatif yang beredar serta dipercaya masyarakat.

Sebut saja jambu biji yang dipercaya bisa meningkatkan trombosit yang terus anjlok saat terserang penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu. Baru-baru ini ada pula pesan broadcast yang beredar di masyarakat bahwa daun pepaya juga bisa meningkatkan trombosit.

Jambu biji yang dipercaya oleh masyarakat untul pengobatan DBD biasanya dibuat dengan cara dibuat jus. Sedangkan daun pepaya dari informasi yang beredar cukup dibuat dengan jus daun pepaya mentah.

Caranya dengan membuat 2 helai daun pepaya dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain. Akan didapatkan 1 sendok makan per helai daun. Takarannya 2 sendok makan 1 kali sehari. Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang.

Namun benarkah semua itu bisa menyembuhkan DBD dan menaikkan trombosit? Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, menegaskan hingga saat ini belum ada penelitian soal hal itu.

“Sejauh yang saya tahu belum ada obat anti virus (DBD),” tegasnya kepada JawaPos.com (grup batampos.co.id), Rabu (30/1).

Lalu bagaimana dengan kebenaran jambu biji? Menurut dr. Ari, baik daun pepaya atau jambu biji sama seperti buah dan sayur-sayuran pada umumnya. Namun tak ada hubungannya dengan trombosit.

“(Keduanya) sebagai sumber vitamin, mineral dan juga sebagian mengandung antioksidan tidak berhubungan dengan naiknya trombosit,” tegasnya.

Dia mengingatkan agar dalam pengobatan pasien DBD untuk memperhatikan asupan cairan bagi pasien. Pengobatan penting dan utama dalam tatalaksana pasien dengan demam berdarah adalah menjaga sirkulasi cairan.

“Dengan infus yang cukup dan minum yang banyak. Obat-obatan yang diberikan biasanya hanya bersifat menghilangkan gejala yang muncul,” katanya. (nurul/JPG)

Update