Sabtu, 20 April 2024

Jaga Kebersihan, Waspada DBD

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Bengkong meningkat lebih dari 100 persen. Selain faktor cuaca, hal lain yang memicu meningkatnya DBD adalah banyaknya penampungan air.

Kepala Puskesmas Seipanas dr Anggrainie NW mengatakan, satu bulan terakhir ini jumlah penderita DBD meningkat tajam. ”Tahun lalu hanya empat penderita, namun saat ini lebih dari 10. Untuk angka pasti saya tak pegang data,” ujar Anggi, Jumat (1/2/2019).

Ia berharap di musim peng-hujan seperti saat ini, masya-rakat harus lebih waspada dan menjaga kebersihan. Sebab, diperkirakaan serangan nya-muk DBD ini masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.

”Karena jumlah penderita di luar dugaan, hari Minggu depan kami bersama Camat Bengkong dan seluruh puskesmas akan gotong royong ke kawasan Bengkong yang rawan. Masyarakat diminta turut serta, karena ini untuk kepentingan bersama,” terang Angggi.

Menurut Anggi, nyamuk demam berdarah menyukai air jernih yang tergenang hingga air tampungan seperti bak mandi dan air di ember. Sementara nyamuk biasa, suka bertelur di air comberan atau parit.

”Nah, sebagian masyarakat Bengkong banyak memiliki tampungan air. Diduga masih banyak yang jarang membersihkan air di bak mandi, sehingga memicu berkembangbiaknya nyamuk ini. Jadi tempat berkembangbiaknya bukan di air comberan, tapi air jernih,” tegasnya.

Satu-satunya cara untuk mengatasi DBD, lanjutnya, adalah menjaga lingkungan pemukiman tetap bersih. Sebab jika sudah ada satu penderita di kawasan tersebut, dikhawatirkan akan memakan korban lagi.

”Fogging bukan jalan untuk membasmi nyamuk ini, karena yang dibunuh hanya induk. Pembasmian nyamuk DBD dengan 3 M plus dan hidup sehat,” tutur Anggi.

Camat Bengkong M Tahir membenarkan jumlah penderita DBD. Bahkan menurutnya, penderita DBD kebanyakan berasal dari masyarakat berada.

”Nyamuk DBD itu suka di air jernih, bukan kotor. Jadi, DBD ini tak mengenal lokasi. Bisa saja tempat yang sudah dianggap bersih, ternyata ada genangan airnya, nah, itu yang memicu,” jelas Tahir.

Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat bisa menjaga kebersihan, terutama yang menampung air.

”Kuraslah bak mandi seminggu sekali, atau terlihat adanya jentik nyamuk. Jangan biarkan mereka berkembang biak sehinga ada korban lagi,” imbau Tahir. (*)

Update