Selasa, 23 April 2024

KPU Batam Rakit Sendiri Kotak Suara

Berita Terkait

batampos.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam sudah selesai merakit 225 kotak suara dari jumlah 14.342 yang dikirim KPU pusat, beberapa waktu lalu.

Komisioner KPU Kota Batam Divisi Hukum, Muliadi Evendi mengatakan, perakitan ini sudah dimulai sejak 11 Februari 2019 lalu.

”Perakitan akan kita mulai lagi siang hari ini (kemarin, red), ditargetkan perakitanya selesai pada Sabtu tanggal 16 Februari 2019 besok, jika tidak ada kendala,”ungkap Muliadi, Selasa (12/2/2019).

Muliadi menjelaskan bahwa perakitan kotak suara masih dikerjakan oleh jajaran staf KPU Kota Batam karena anggaran DIPA belum cukup untuk membiayai tenaga kerja eksternal.

”Jadi, anggarannya itu sa-ngat kecil, jika kita berikan ke eksternal takutnya mereka nggak mau karena upah pengerjaanya murah,” katanya.

Perakitan kotak suara ini dibagi per masing-masing Tempat Pemungutan Suara(TPS), beserta dengan perlengkapan TPS lainnya seperti spidol, paku dan perlengkapan lainnya. Dalam satu TPS itu dibutuhkan 10 spidol kecil dan lima spidol besar, empat paku, tujuh pena, dan lima kotak suara setiap TPS.

“Semua perlengkapan seperti spidol, paku, dan lainnya itu sudah selesai dipisah-pisahkan,” sebutnya.

Selain itu, KPU juga tengah merakit tanda pengenal di setiap TPS, tanda pengenal tersebut akan dibagikan kepada kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) ada tujuh tanda pengenal, dua tanda pengenal untuk perlingdungan masyarakat (Linmas), saksi dan lainnya disesuaikan dengan jumlahnya.

Dipisahkan tiap TPS-nya agar lebih mudah dalam pengirimannya.

Pendistribusian ke setiap TPS rencananya akan diselesaikan dua hari menjelang pemilu, tepatnya 15 April 2019 melalui panitia pemilihan kecamatan (PPK).

“Agar pendistribusian logistik ini selesai sebelum H-1, itu target KPU,” tambahnya.

Namun, untuk surat suara, perekrutan dan biaya pengerjaan akan kembali dibahas. Siapa yang akan mengerjakan dan berapa bayarannya akan dibicarakan setelah surat suara sampai di gudang logistik karena untuk perekturan tenaga kerja eksternal tidak boleh sembarangan. Semua harus dengan perhitungan matang.

”Rencananya pekerja itu akan direkrut dari warga setempat, warga sekitaran sini juga. Kita berharap semuanya bisa berjalan dengan lancar,” sebutnya.(cr2)

Update