Jumat, 19 April 2024

Sehari 13 Penerbangan Dibatalkan

Berita Terkait

ilustrasi pesawat.
foto: batampos.co.id / putut ariyotejo

batampos.co.id – Tingginya harga tiket dan penerapan bagasi berbayar maskapai penerbangan membuat arus penumpang di Bandara Hang Nadim Batam terus merosot. Sepanjang 1-13 Februari ini tercatat ada 138 penerbangan dari bandara tersebut dibatalkan.

“Sehari itu bisa mencapai 13 penerbangan yang dibatalkan,” kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim, Suwarso, Rabu (13/2/2019).

Suwarso mengatakan, kebijakan bagasi berbayar ditambah mahalnya harga tiket sangat berdampak pada minat masya-rakat menggunakan transportasi udara. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Maret mendatang.

Jika dibandingkan dengan Januari, jumlah pembatalan penerbangan dari Hang Nadim cenderung berkurang.

“Januari lalu itu ada 555 penerbangan yang dibatalkan. Jadi seharinya itu rata-rata 18 penerbangan,” ungkap Suwarso.

Suwarso mengatakan batalnya sejumlah penerbangan ini terjadi untuk semua rute.

“Semua daerah dominan,” tuturnya.

Saat low season, kata Suwarso, memang hal biasa adanya pengurangan jadwal penerbangan. Lalu, kenapa tiket masih mahal di saat low season? Suwarso mengaku kurang mengatahui penyebabnya.

“Tapi sudah mulai turun, memang tak banyak sih. Batam-Jakarta itu sudah Rp 1,2 juta,” sebutnya.

Turunkan Harga Avtur

Kenaikan harga tiket pesawat yang berdampak pada rendahnya tingkat keterisian penumpang dan penurunan minat wisatawan akan dikaji Presiden Joko Widodo. Persoalan itu dikeluhkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) saat bertemu Jokowi di sela-sela Rakernas PHRI tadi malam.

Jokowi mengatakan, dirinya sudah mendapat laporan terkait persoalan harga tiket. Di mana salah satunya disebabkan oleh harga avtur yang tinggi. Jokowi pun mengaku sudah  mendapat informasi terkait adanya monopoli avtur di pasar domestik.

“Di monopoli oleh Pertamina sendiri,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Rabu (13/2) malam.

Untuk menuntaskan persoalan tersebut, Jokowi mengaku akan mengundang Direktur Utama Pertamina siang ini. Menurutnya, hanya ada dua pilihan yang akan dia diberikan kepada Pertamina. Pertama, Pertamina harus mau menyamakan harga avtur dengan harga internasional yang lebih murah. Namun jika tidak mau, maka dirinya akan memasukkan perusahaan internasional untuk menjadi pesaing Pertamina.

Jokowi meyakini, upaya itu tidak akan membuat laporan keuangan Pertamina bermasalah. Berdasarkan laporan sementara yang disampaikan kepadanya, Pertamina sudah mendapatkan laba keuntungan yang signifikan tahun ini.

Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, melambungnya harga tiket pesawat belakangan berdampak pada penurunan okupansi hotel hingga 20 persen.

Penurunan tersebut, bukan hanya merugikan bisnis perhotelan, namun juga rantai ekonomi lainnya seperti menurunnya omset UMKM yang menjadi mitra hotel.

“Peran monopoli avtur Pertamina perlu dihentikan,” ujarnya.

Selain persoalan avtur, Hariyadi mensinyalir adanya permainan kartel pada industri penerbangan. Pasalnya, saat ini, pasar penerbangan domestik hanya dikuasainya dua pemain besar. Yakni Lion Group dan Garuda Group. Oleh karenanya, dia mengusulkan pemerintah memberikan kemudahan agar perusahaan maskapai baru bisa masuk.

“Sehingga menghasilkan persaingan kompetitif,” tuturnya.

Terpisah, PT Pertamina (Persero) mengklaim harga avtur yang berlaku saat ini sudah sesuai dengan formula yang ditetapkan Kementerian ESDM. Awal Februari kemarin ESDM mengeluarkan formula baru dan khusus untuk Avtur.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora mengatakan, Pertamina telah melakukan perhitungan harga avtur sesuai dengan formula baru yang dikeluarkan Kementerian ESDM.

“Sudah kami hitung, nggak ada masalah. Selama ini harga avturnya masih di bawah (formula),” katanya.

Dia mengatakan, Pertamina akan menaati formula harga avtur yang ditetapkan pemerintah.

“Pertamina tinggal ikut saja,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti menilai respons Presiden ini sebetulnya membuat polemik tiket mahal selesai.

“Polemik ini jangan dibesarkan lagi, ini sudah langsung Presiden yang menanggapi,” kata Guntur.

Sementara persoalan tiket mahal sudah direspons Presiden, persoalan bagasi berbayar kini belum ada titik terang. Saat ditanya apakah persoalan bagasi berbayar akan dikoordinasikan dengan Kemenhub karena kebijakan ini menganggu pariwisata, Guntur tidak ingin berkomentar banyak.

“Soal bagasi otoritasnya Kemenhub dan asosiasi maskapai yang menjawab. Saya tidak enak komentar,” kata dia.(ska/iza/rng/far/vir)

Update