Selasa, 19 Maret 2024

Ekspor Tarempa Lebih Besar Dari Batuampar

Berita Terkait

Pelabuhan Batuampar.
foto: batampos.co.id / cecep mulyana

batampos.co.id – Pada awal 2019, ekspor Kepri agak menurun dibanding Desember kemarin. Total ekspor Januari 2019 mencapai 956,86 juta Dolar Amerika. Nilainya turun sebesar 27,60 persen. Penyebabnya adalah menurunnya impor migas dan non-migas. Namun jika ditelaah per pelabuhan, maka ekspor dari Tarempa, Anambas lebih besar dari Batuampar.

“Ekspor Kepri yang turun itu dari ekspor migas. Nilainya sebesar 495,79 juta Dolar Amerika atau turun 22,47 persen,”kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Rahmad Iswanto, Sabtu (16/2).

Begitu juga dengan ekspor non-migas. Nilainya mencapai 461,07 juta Dolar Amerika atau turun 32,41 persen dibanding bulan Desember lalu.

Untuk ekspor terbesar mencapai nilai 626,11 juta Dolar Amerika yakni ke Singapura. “Sedangkan nilai ekspor terbesar lewat pelabuhan yakni dari Tarempa senilai 352,87 juta Dolar Amerika, baru kemudian Batuampar dengan nilai 209,21 juta Dolar Amerika,” ucapnya.

Untuk meningkatkan ekspor lewat Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam memprioritaskan industri yang berorientasi ekspor. Untuk mengawal kinerja dan kenyamanannya, BP akan membentuk sejumlah garda yang bertujuan untuk mengawal investasi di Batam. Garda-garda tersebut antara lain garda mangkrak yang bertujuan untuk menginventaris ribuan hektar lahan yang mangkrak pembangunannya.

Kedua, garda yang mengawal investasi yang sudah menyatakan minat atau malah akan segera beroperasi di Batam. Kemudian, garda ketiga yakni garda pengawalan operasional.

Keempat, garda evaluasi yang bertugas untuk menyeleksi investasi yang tepat untuk masuk ke Batam.”Kita ini fokus substitusi impor dan ekspor nilai tambah tinggi, baru jasa-jasa logistik, medis, pendidikan dan swasta. Sudah banyak yang komitmen lakukan investasi baru,” ucapnya lagi.

Jadi mereka yang sudah berminat untuk investasi harus diberikan kemudahan lewat pengimplementasian insentif baik itu dari sektor lahan, pajak, fiskal, imigrasi dan ketenagakerjaan. (leo)

Update