Rabu, 24 April 2024

Penumpukan Barang karena Pembatalan Penerbangan

Berita Terkait

SEJUMLAH petugas mengatur lalu lintas barang di terminal kargo Bandara Hang Nadim Batam.
foto: batampos.co.id / cecep mulyana

batampos.co.id – Bea Cukai Batam mengklaim proses pengecekan untuk pengiriman barang menggunakan sistem aplikasi Customs and Excise Information System (CEISA), tak lagi terhambat. Sistem baru itu disebut sudah berjalan lancar dan tanpa gangguan, karena Bea Cukai Batam telah melakukan perbaikan sistem baik di Bea Cukai maupun di Perusahaan Jasa Titipan (PJT).

Selain itu, ada penambahan komputer serta alat barcode sesuai kebutuhan yang diperlukan di kargo Bandara Hang Nadim Batam.

”Sekarang ini proses pemeriksaan berjalan lancar. Kalaupun ada penumpukan barang setelah proses pemeriksaan, dikarenakan banyaknya cancel flight (pembatalan penerbangan),” kata Kabid BLKI Bea Cukai Batam, Sumarna, Minggu (17/2/2019).

Ia mengatakan, pengurangan jumlah penerbangan berimplikasi terhadap kuota barang yang akan diangkut. Semakin sedikit pesawat yang terbang, semakin sedikit pula barang yang bisa diangkut.

”Kalau di sistem kami, sudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Jadi enggak ada masalah lagi,” ungkapnya.

Langkah yang telah diambil, kata Sumarna, perusahaan jasa titipan dan Bea Cukai Batam telah melakukan perbaikan jaringan internal. Lalu, juga penentuan standar barcode.

”Kami Bea Cukai Batam juga menambah jumlah SDM (Sumber Daya Manusia), agar dapat mengoperasikan komputer dan alat barcode yang telah ditambah,” tutur Sumarna.

Selain itu, demi mempercepat proses pengecekan, Bea Cukai Batam hanya memeriksa barang-barang yang terindikasi melanggar aturan.

”Semuanya kami lakukan, agar pengiriman barang bisa berjalan lancar dan aman” ungkapnya.

Kepada masyarakat, Sumarna meminta supaya mencantumkan dokumen sesuai dengan barang yang akan dikirim. Jika sesuai, Sumarna menyebut barang yang dikirim juga akan cepat sampai.

”Kalau tidak, tentu akan dilakukan pemeriksaan. Bila tidak sesuai, kami akan menerapkan harga sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan terakhir, jangan mengirimkan barang yang dilarang,” Sumarna mengingatkan.

Terkait penumpukan barang di kargo Hang Nadim Batam, Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim, Suwarso membenarkan salah satu penyebabnya yakni berkurangnya penerbangan di Hang Nadim setiap harinya.

”Salah satunya ya itu (cancel flight),” ungkapnya.

Pengurangan penerbangan, kata Suwarso, otomatis mengurangi daya angkut barang di kargo Hang Nadim.

”Semakin banyak penerbangan, banyak pula barang yang diangkut,” tutur Suwarso.

Sepanjang Februari ini, Suwarso mengatakan pembatalan penerbangan dalam seharinya berkisar 9 hingga 13 penerbangan ke berbagai rute di Tanah Air.

Dari data Hang Nadim, dari 1 hingga 10 Februari lalu, tercatat ada 138 penerbangan yang dibatalkan. Sedangkan, sepanjang Januari lalu, ada 555 penerbangan yang dibatalkan. (ska)

Update