Jumat, 19 April 2024

Penyebrangan Air di Simpang Kaveling Baru Kembali Bermasalah

Berita Terkait

batampos.co.id – Jembatan penyebrangan air di simpang Kaveling Baru, Sagulung kembali bermasalah. Padahal baru dilebarkan pertengahan tahun lalu. Sampah rumah tangga dan semak belukar kembali menyumbat saluran air.

Gorong-gorong tersebut merupakan jalur penyebrangan air dari kelurahan Buliang, Batuaji. Pelebaran dengan pembangunan jembatan di tahun 2018 lalu guna mengurangi risiko banjir di Batuaji. Lubang gorong-gorong dibawa jalan R Suprapto Batuaji itu cukup lebar dan besar.

Informasi yang disampaikan warga sekitar, drainase induk itu kembali bermasalah sejak musim hujan akhir tahun lalu. Sampah rumah tangga seperti plastik dan botol minuman yang terbawa arus air dari wilayah Batuaji perlahan-lahan menyumbat saluran drainase. Ini diperparah lagi dengan semak belukar yang tumbuh subur diantara tumpukan sampah tadi.

“Jadinya seperti ini. Air yang mengalir jadi terhambat. Padahal besar lubang gorong-gorongnya, cuman tak dibersihkan jadi tersumbat,” kata Erisal, warga kaveling Baru, Selasa (19/2/2019).

Persoalan ini kata Erisal dipastikan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan yang seenaknya buang sampah ke dalam drainase.

“Sudah gitu perawatan (drainase) juga minim. Habis kerja ya sudah padahal seharusnya rutin dibersihkan biar tak sia-sia pekerjaan sebelumnya,” kata Erizal.

Erizal yang kesehariannya sebagai tukang ojek di simpang tiga itu mengaku, sering memergoki warga baik dari Batuaji ataupun Sagulung yang buang sampah di dalam drainase. Padahal di dekat persimpangan itu ada tempat penampungan sampah sementara dari petugas kebersihan.

Pantauan di lapangan, saat hujan kemari siang, air dari wilayah Batuaji terlihat rata menggenangi drainase utama di sepanjang jalan depan Taman Makam Pahlawan. Air yang mengalir ke seberang jalan melalui gorong-gorong sangat sedikit. Sejauh ini masih belum berdampak sebab air belum sampai meluap ke badan jalan.

Warga berharap agar instanai pemerintah terkait kembali membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sepanjang jalur penyebrangan air tersebut.

Camat Sagulung saat dimintai tanggapan mengaku normalisasi drainase termasuk perawatan rutin tetap jadi prioritas dalam rencana pembangunan kecamatan tahun ini. Namun pengerjaan dilakukan bertahap sesuai kekuatan alat dan anggaran yang ada.

“Yang lebih penting itu kesadaran masyarakat. Sudah banyak yang kerjakan pemerintah, masyarakat harus menjaganya dengan tidak membuang sampah ke dalam drainase. Ini yang lebih penting. Perbaikan dan perawatan tetap ada tapi tidak bisa serentak semuanya,” ujar Reza. (eja)

Update