Jumat, 29 Maret 2024

Tunggak Bayar KPR karena PHK

Berita Terkait

foto: batampos.co.id / dalil harahap

batampos.co.id – Ratusan rumah bersubsidi di Tanjunguncang, Batuaji telah diambil alih oleh Bank Tabungan Negara (BTN). Pemilik rumah gagal melanjutkan kredit karena situasi ekonomi yang tak kunjung stabil.

Tunggakan kredit umumnya diatas satu tahun sehingga mulai dilelang oleh pihak BTN.

Rumah- rumah bermasalah ini umumnya dilabeli tulisan dari bank BTN. Ada yang bertuliskan dalam pengawasan, ada juga dalam proses pelelangan.

Menurut warga di sana ada tulisan dalam pengawasan artinya pihak BTN masih memberi waktu kepada pemilik rumah untuk segera melunasi tunggakan yang ada, sementara tulisan dilelang berarti yang sudah resmi ambil alih oleh BTN untuk dijual ke pihak lain.

“Macam mana lagi, saat akad kredit masih kerja, dua bulan setelah itu kena PHK (pemutusam hubungan kerja) ya tak sangguplah bayar kredit,” ujar Supriyadi, warga perumahan Putera Jaya, Tanjunguncang, Kamis (28/2/2019).

Rumah yang dilabeli tulisan BTN umunnya milik mereka yang sebelumnya bekerja sebagai buruh galangan kapal di Tanjunguncang. Saat mereka membeli atau akad kredit masih terdaftar sebagai pekerja sehingga masih mampu bayar kredit, namun setelah akad kredit ternyata habis kontrak atau di-PHK oleh perusahaan. Ini menyulitkan mereka untuk melaksanakan kewajiban bulanan kepada pihak bank.

“DP (down payment atau uang muka) rendah makanya berani ambil. Tapi setelah tak kerja lagi jadi berat mau bayar bulanan,” kata Jhoni, seorang warga yang rumahnya sudah dilabeli pihak BTN di Tanjunguncang.

Selain dilabeli bank, rumah bersubsidi di sana juga banyak yang dijual kembali. Sebagian pemilik rumah yang masih melaksanakan kewajiban mulai keberatan karena belum ada perubahan yang signifikan situasi ekonomi. Pemilik rumah seperti ini memasang tulisan over kredit depan rumah dengan mahar kembalikan uang DP dan renovasi kisaran Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

“Tetap rugi saya karena sudah berjalan dua tahun. Ini cukup balikan DP sama biaya renovasi saja. Bulanannya murah kok. Saya jual lagi karena lagi nganggur,” ujar Erizal, warga perumahan Putera Jaya lainnya. (eja)

Update