Sabtu, 20 April 2024

298 Perusahaan Saudi Ikut Lelang Katering Haji

Berita Terkait

batampos.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) mulai membuka penawaran jasa penyediaan kate­rin­g haji. Animo perusahaan Saudi cukup besar. Sebanyak 298 perusahaan mendaftar untuk ikut seleksi.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemena­g Sri Ilham Lubis menjelaskan, ke-298 perusahaan ka­tering itu terdiri atas 155 perusahaan yang men­daftar untuk jasa katering wilayah Makkah. Kemu­dian, ada 114 perusahaan mendaftar untuk wila­yah Arafah serta Mina, dan 32 perusahaan mendaftar untuk daerah Madinah. Kemudian, ada satu perusahaan mendaftar untuk wilayah Jeddah.

Sri mengatakan, jumlah perusahaan yang mendafta­r tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Menu­ru­t dia, semakin banyak perusahaan yang mendafta­r, justru semakin baik. Sebab, Kemenag memiliki ke­sempatan untuk memilih perusahaan terbaik. Sri saat ini masih berada di Makkah untuk memberikan supervisi langsung. Tim yang terlibat untuk pencarian katering ini ada 35 orang. Mereka akan bertugas selama 64 hari di Arab Saudi, dari 18 Februari hingga 22 April 2019.

Proses berikutnya, tim bersiap melakukan kasy­fi­yah.

”Yaitu, memverifikasi satu per satu ratusan perusahan yang mendaftar,” jelasnya.

Pengecekan di­lakukan berdasarkan formulir dan check list yang sudah disiapkan oleh tim. Total ada enam for­mulir yang harus diisi. Yaitu: verifikasi adminis­trasi, verifikasi administrasi teknis, penilaian hasi­l kasyfiyah, penilaian pengalaman melayani, peni­lai­an kinerja, dan penilaian dapur aktif/tidak akti­f.

Menurut Sri, proses kasyfiah menjadi tahapan yang sangat penting. Sebab, hasilnya menentukan apakah perusahaan bakal dipilih atau tidak untuk melayani konsumsi jemaah haji. Sri menegaskan, tim harus bekerja dengan memahami tugasnya, berintegritas, bersih, dan obyektif memberikan penilaian.

Dia menuturkan, bumbu masak, makanan, dan mi­numan diutamakan menggunakan produk Indo­nesia.

Sri juga memastikan proses penyediaa­n pe­rusa­haan layanan katering ini berjalan transpara­n. Dia berharap teken kontrak bisa lebih cepat di­la­ku­kan dibanding musim haji 2018. Dengan begi­tu, para penyedia dapat secepatnya memesan ba­han makanan dan minuman dari Indonesia.(wan/oni)

Update