Jumat, 29 Maret 2024

Bea Cukai Terapkan Pengawasan Berlapis

Berita Terkait

batampos.co.id – Aksi penyelundupan barang masih kerap terjadi di wilayah Batam dan Kepri pada umumnya. Agar dapat meminimalisir tindak penyelundupan tersebut, Bea Cukai memberlakukan penga-wasan berlapis mulai dari perairan Kepri hingga Pantai Timur Sumatera.

Selain pengawasan berlapis, Bea Cukai juga menjalin kerja sama serta koordinasi de-ngan instansi lain demi memaksimalkan pengawasan dan pengungkapan kasus-kasus penyelundupan di Kepri.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Khusus Kepri Agus Yulianto mengatakan. pemberlakuan pengawasan berlapis ini, melibatkan koordinasi antarwilayah Kantor Bea Cukai agar efektif.

”Kalau di Batam pengawasan itu dilakukan KPU BC Khusus Batam sebagai ring satu. Namun apabila aksi penyelundupan luput dari pengawasan, maka ada ring 2 dari Kanwil DJBC Khusus Kepri. Kalau penyelundup berhasil lolos juga, sudah menunggu petugas Bea Cukai di ring 3 sekitaran Pantai Sumatera Timur,” kata Agus saat bertandang ke redaksi Batam Pos, Selasa (12/3).

Ia mengatakan, dulu pengawasan lebih bersifat sektoral. Namun, kini Bea Cukai Batam tidak lagi menggunakan sistem lama tersebut.

”Kini kami memiliki jaringan komunikasi khusus, yang me-ngawasi dan mencegah aksi penyelundupan di Batam,” ucapnya.

Pemberlakuan ring satu, dua dan tiga ini, kata Agus, cukup efektif. Karena apabila ada aksi penyelundupan yang lolos, maka ada peringatan di ring selanjutnya. Sehingga, petugas yang berada di kawasan tujuan atau jalur yang akan dilewati penyelundup, sudah dalam keadaan siaga.

”Ada alert (peringatan) tiap ring itu. Apabila kami kesulitan, bisa langsung berkoordinasi dengan satuan lainnya,” tuturnya.

Agus mengatakan, barang-barang yang masih sering diselundupkan tersebut yakni rokok, minuman beralkohol, ponsel, barang-barang elektronik, bayi lobster, hingga narkotika.
Penindakan tegas tidak ha-nya untuk eksternal. Penindakan tegas juga dilakukan terhadap internal Bea Cukai.

”Sudah beberapa orang honorer dan pegawai kami berhentikan akibat tindakan mereka yang menyimpang,” ucapnya.

foto: batampos.co.id / sapna

Permasalahan yang dihadapi Bea Cukai saat ini adalah masih kekurangan armada dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk armada, Agus mengaku kapal-kapal milik penyelundup lebih cepat dibandingkan kapal milik Bea Cukai.

”Sehingga harus menyiasati dengan strategi. Supaya dapat mengejar speedboat tersebut,” tuturnya.

Agus menyatakan komitmen terhadap pemberantasan aksi penyelundupan, dan ini sudah ditanamkan ke jajarannya. ”Kami akan terus berusaha mencegah penyelundupan yang merugikan negara,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, Agus mengaku akan ada Operasi Internasional, yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepri. Operasi menargetkan makanan dan minuman ilegal yang masuk ke Kepri.

Tidak hanya berbicara tentang penyelundupan, Agus juga berbicara tentang peran media saat ini. Ia mendiskusikan hal ini dengan Direktur Batam Pos Guntur Marchista Sunan, Pemred Batam Pos Muhammad Iqbal, Pemred batampos.co.id Putut Ariyotejo dan Manajer Iklan Batam Pos Try Agus.

Guntur me­yak­inkan bahwa Batam Pos masih menjadi media terbesar di Batam. De-ngan jumlah pembaca ratusan ribu orang setiap harinya. Selain itu, Batam Pos juga telah lama mengembangkan sayap-nya ke dunia digital.

”Saat ini kami memiliki Batam Pos Channel, batampos.co.id yang memiliki beberapa kanal seperti Pro Karimun, Tanjungpinang, Bintan dan Nusantara,” tuturnya.

Setiap kanal online ini, kata Guntur, dikelola langsung oleh perwakilan daerah. Sehingga, berita yang muncul selalu update setiap saatnya.

”Walaupun berbasis online, tapi batampos.co.id tetap mengikuti kaidah jurnalistik. Berita yang diturunkan sesuai fakta,” ucapnya. (ska)

Update