batampos.co.id – Antrean panjang kendaraan untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sejumlah SPBU di Batam masih berlanjut hingga, Selasa (12/3). Seperti terlihat di beberapa SPBU di kawasan Batam Center, Batuampar hingga Batuaji.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR l, M Roby Hervindo tak menampik tingginya permintaan yang meyebabkan antrean panjang kendaraan yang akan mengisi solar di Batam.
āAntrean panjang itu bukan berarti langka, tapi mengindikasi meningkatnya konsumsi, ā ujar Roby kepada Batam Pos, Selasa (12/3).
Kesimpulan meningkatnya pengguna solar, menurut Roby, karena penyaluran solar ke Batam juga meningkat. Peningkatan konsumsi solar terjadi sejak awal Januari dan masih berlangsung hingga sekarang.
āRata-rata penyaluran solar dari Januari-Maret 2019 sebesar 312.000 liter per hari. Meningkat 112,7 persen dibanding Januari-Maret 2018,ā sebut Roby.
Dijelaskannya, PT Pertamina menyalurkan solar sesuai kebutuhan masyarakat. Hal itu dikarenakan solar termasuk ke dalam jenis BBM tertentu yang penyalurannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
āKarena konsumsi meningkat, maka penyaluran pun ikut meningkat. Jumlah penyaluran setiap bulan berbeda-beda, tergantung data historis di bulan yang sama tahun lalu, ā jelasnya.
Ia menduga, meningkatnya penggunaan solar di Batam ditengarai adanya penyalahgunaan. Untuk itu, ia minta kepada Pemerintah Daerah (Pemko Batam) dan aparat kepolisian ikut melakukan pengawasan.
āKalau monitoring dari kami ada, namun hingga kini tak pernah kedapatan (pelangsir solar). Sales Executif Retail kami juga telah menekankan agar SPBU-SPBU menjual sesuai dengan ketentuan dari Pertamina,ā ujarnya.
Masih kata Roby, pihaknya akan memberi sanksi tegas kepada SPBU yang kedapatan ā bermainā solar.
āSalah satu sanksi, bisa menghentikan pasokan BBM. Namun untuk pengecer kami tak bisa beri sanksi, karena itu minta bantuan Pemda dan polisi, āpungkas Roby. (she)