Jumat, 29 Maret 2024

Menteri Agama Bakal Diperiksa Dalam Kasus Jual Beli Jabatan

Berita Terkait

batampos.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal mengejar semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengisian jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) setelah tertangkapnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muchammad Romahurmuziy alias Romy.

Bukan hanya tiga tersangka yang sudah terjaring operasi tangkap tangan (OTT), pejabat internal Kemenag yang diduga turut terlibat dalam kasus itu juga dikejar. Berdasarkan pengembangan kasus, KPK sudah memiliki petunjuk ke arah pejabat tersebut.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif menyampaikan, instansinya tengah menelusuri dugaan itu. Sebab dalam lelang terbuka untuk jabatan kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, sudah jelas Haris Hasanudin tidak terpilih. ”Tapi, some how bisa berubah,” ungkap dia, Senin (18/3).

Tidak heran, penyidik mencium gerakan terlarang lain yang diduga dilakukan oleh pejabat di Kemenag. ”Kemung-kinan (pejabat internal Kemenag terlibat) itu ada,” kata Laode menambahkan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
(F. Yesika Dinta/JawaPos.com/JPG)

Apakah Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin terlibat? Laode belum bersedia menjawab rinci.

”Itu merupakan bagian dari penyelidikan dan penyidikan. Belum bisa kami jelaskan,” imbuh pejabat kelahiran 1965 itu.

Kemarin KPK mengirim penyidik untuk menggeledah dua lokasi di Jakarta, yakni Kantor Kemenag dan Kantor DPP PPP. Tidak kurang tiga ruangan di Kantor Kemenag digeledah oleh lembaga antirasuah.

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, tiga ruangan tersebut terdiri atas ruang kerja Menag Lukman, ruang kerja sekretaris jenderal (sek-jen) Kemenag, serta ruang kerja kepala Biro Kepegawaian Kemenag. Dari tiga lokasi itu, penyidik mengamankan sejumlah barang bukti. Termasuk di antaranya di ruang kerja Menag.

”Termasuk juga disita dari ruangan Menteri Agama sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan dolar Amerika Serikat,” imbuhnya.

KPK belum bisa memastikan jumlah total uang yang diamankan dari ruang kerja Menag. Yang pasti angkanya mencapai ratusan juta rupiah. Berkaitan dengan temuan tersebut, Febri memastikan bahwa instansinya akan terus mendalami kasus yang menyeret Muchammad Romahurmuziy.

”Kami akan terus mendalami dugaan-dugaan penerimaan suap yang sudah ditetapkan tiga orang tersangkanya,” kata dia.

Uang ratusan juta yang diamankan oleh KPK dari ruang kerja Menag, sambung Febri, menjadi salah satu sitaan mereka. Selain perlu diklarifikasi, KPK juga harus memastikan alasan Menag menyimpan uang ratusan juta di ruang kerjanya. Meski belum mengeluarkan jadwal pemeriksaan tersangka maupun saksi kasus dugaan korupsi pengisian jabatan Kemenag, peluang KPK memanggil Menag sangat terbuka.

Menurut Febri, penyidik KPK perlu menanyakan semua temuan mereka di lapangan kepada pihak-pihak terkait. Termasuk di antaranya Lukman yang ruangannya digeledah kemarin.

”Apalagi ada beberapa dokumen dan uang yang diamankan dan disita dari ruangan Menteri Agama hari ini (kemarin),” jelas mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) tersebut. Apabila terbukti ada kaitannya dengan kasus, penyidik pasti mendalami lagi.

Walau belum bisa menyebutkan nama pejabat internal Kemenag yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, Febri memastikan, instansinya tidak pandang bulu. Siapa pun yang terlibat pasti akan mereka proses.

”Tentu sudah kami identifikasi (pihak lain yang diduga terlibat). Tapi, sampai saat ini belum bisa disampaikan karena hal itu terkait dengan materi penanganan perkara,” bebernya.

Pria asal Padang itu pun menyampaikan, pihaknya masih butuh waktu untuk memelajari seluruh temuan di lapangan. Tidak terkecuali temuan dari hasil penggeledahan kemarin.

Selain uang tunai ratusan juta dari ruang kerja Menag, sejumlah dokumen juga turut diamankan oleh penyidik dari kantor tersebut. Pun demikian dari kantor DPP PPP. KPK mengamankan sejumlah dokumen yang langsung mereka sita.

Menjelang Magrib kemarin, Menag Lukman sempat mendatangi kantornya. Dia datang dengan tergesa-gesa, tetapi masih bersedia diwawancara sejumlah wartawan. Para wartawan sejak sekitar pukul 12.00 siang sudah berada di Kemenag. Karena ada kabar bahwa personel KPK sudah mulai melakukan penggeledahan ruangan politisi PPP tersebut.

Kemarin pejabat kelahiran Jakarta itu mendapatkan informasi bahwa ruangannya yang disegel KPK sejak Jumat (15/3) sudah selesai digeledah. ”Sehingga saya harus segera memasuki ruangan saya. Karena ada beberapa surat yang harus saya tindaklanjuti, harus saya baca, harus saya tandatangani,” jelasnya.

Lukman menuturkan, mes-kipun disegel beberapa hari, dirinya tetap berkantor. Dia mengatakan, penyegelan baru dilakukan Jumat malam. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada KPK karena sudah bekerja dengan cepat. Sehingga dia tidak terlalu lama menunggu untuk kembali bisa berkantor dan bekerja.

Terkait dokumen-dokumen yang disita oleh KPK, Lukman mengaku belum mengetahuinya. Dalam kesempatan itu, Lukman juga memohon supaya media bersabar. Sebab, dia masih menahan diri untuk tidak menyampaikan terlebih dulu kaitan dengan materi hukum ke masyarakat.

”Karena saya belum memberikan keterangan resmi ke KPK. Karenanya saya harus menghormati KPK,” tuturnya.

Terkait rencana akan memberikan penjelasan ke KPK, Lukman menyampaikan bahwa dirinya belum tahu kapan akan melakukan hal itu. Apakah siap diperiksa KPK? ’’Pasti,’’ tegasnya.

Lukman mengatakan, pernyataan resminya terkait kasus jual beli jabatan di lingkungan Kemenag sudah jelas. Dia juga mengajak seluruh ASN Kemenag untuk memberikan dukungan penuh kepada KPK. Khususnya langkah KPK dalam mengungkap kasus jual beli jabatan sampai tuntas.

”Lalu kemudian ke depan menatap lebih baik lagi,” pungkas Lukman. Dia kemudian bergegas naik lift dari lobi kantor Kemenag di Jalan Lapangan Banteng menuju ke ruang kerjanya. Petugas keamanan internal Kemenag tidak memperbolehkan wartawan mengikuti Lukman ke atas. Sampai pukul 19.20 WIB penggeledahan masih berlangsung.

Sementara itu, pantauan di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin, ada sekitar tujuh penyidik KPK yang masuk ke kantor partai itu. Mereka menggeledah ruang kerja Romy yang berada di lantai dua. Penggeledahan dilakukan sekitar dua jam. Para penyidik yang mengenakan masker itu membawa satu koper berwarna biru dan sejumlah dokumen penting.

Koper dan dokumen itu dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Mereka enggan me-nyampaikan keterangan kepada awak media yang sudah menunggu di lobi kantor. Sekjen PPP Arsul Sani me-nyampaikan bahwa dirinya tidak tahu apa saja dokumen yang dibawa penyidik. ”Saya tidak mengerti. Sepanjang prosedurnya dipenuhi, kami hormati,” terang dia saat ditemui di kantor DPP PPP.

Anggota Komisi III DPR itu tidak tahu apa yang ada di dalam ruang kerja Romy, karena sejak Romy ditangkap ruangan itu disegel oleh KPK, sehingga Arsul juga tidak mengetahui dokumen apa saja yang disita KPK dari ruangan itu. Dia masih menunggu pemberitahuan dari KPK. Biasanya penggeledahan disusul berita acara dari penyidik.

Arsul menegaskan hanya ruangan Romy yang digeledah, tidak ada ruangan lain yang dimasuki penyidik. Menurut dia, KPK punya kewenangan untuk menggeledah demi mencari data sebagai barang bukti. Legislator asal Jawa Tengah itu pun menghormati proses hukum yang dilakukan KPK.

”KPK punya kewenangan penyegelan, penggeledahan dan penyitaan,” tutur dia.

Penyidik KPK terus me­ngembangkan kasus dari temuan yang ada. Termasuk laporan lain yang diduga turut melibatkan Romy.

”Itu sedang didalami oleh KPK. Dan laporannya sebenarnya banyak,” ucap Laode.

Menurut dia, instansinya menerima beberapa laporan. Dia memastikan laporan yang masuk tidak hanya satu. ”Bukan cuma yang di Jawa Timur. Tapi, di kota lain,” ujarnya.

Seluruh laporan tersebut, masih kata Laode, mirip dengan kasus yang saat ini sedang mereka tangani. Yak-ni berkaitan dengan jual beli jabatan. Sebelumnya, KPK menangkap Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romy dalam operasi tangkap tangan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/3) lalu. Romy diduga berperan di dalam jual beli jabatan di Kementerian Agama di pusat dan daerah.

Selain Romy, ada empat orang lain yang ditangkap komisi antirasuah itu. KPK terus menelusuri jejak kasus ini hingga ke kantor Menag di Jakarta.(lum/wan)

Update