Rabu, 17 April 2024

Dipukuli lalu Dibuang, Ditemukan telah Menjadi Mayat

Berita Terkait

Polisi memeriksa lokasi penemuan mayat.

batampos.co.id – Enam pelaku pembunuh Roni Friska Hasibuan yang mayatnya ditemukan dengan tangan terikat di semak-semak seberang Perumahan Tiban Bukit Permai, Sekupang, Rabu (27/2) lalu, berhasil ditangkap kepolisian. Dari hasil pemeriksaan terungkap keenam pelaku mempunyai peran berbeda-beda saat menghabisi korban. Mulai dari penganiayaan hingga membuang mayatnya.

Ditemui di Polresta Barelang, Rabu (20/3) siang, Marlin Sinambela, 52, otak pelaku pembunuhan mengatakan, mereka melakukan penganiayaan dengan tangan kosong dan besi di daerah Baloi Kolam, tepatnya di lapangan dekat Rumah Makan Ala Mande, Seraya Atas.

“Kawan saya yang lain ikut memukul dan mengikat tangan dia. Ada juga yang membantu masukkan ke dalam becak motor. Kalau yang buang (mayat korban, red) cuma saya sendiri, mereka tidak ikut,” tuturnya.

Dijelaskan Marlin, mereka memukul korban menggunakan besi. Tidak hanya itu, mereka juga menginjak alat kelamin korban dua kali. Akibatnya, korban lemas dan kemudian dibuang ke kawasan Tiban dekat penemuan mayat korban.

Saat hendak membuang korban ke kawasan Tiban, dua teman Marlin yang ikut menganiaya itu sempat ikut. Namun, sesampainya di tengah jalan atau di Seiladi, Marlin meminta kedua temannya itu pulang.

“Sampai di Seiladi saya sudah tidak nampak lagi mereka. Jadi, saya sendiri bawa dia ke Sekupang itu dengan becak motor dan korban ditutup dengan karton,” tuturnya.

Saat dibuang, Marlin mengaku menyesali perbuataannya dan sama sekali tidak berniat untuk membuhuh Roni. Dia memastikan bahwa korban masih hidup dan sempat mendengar korban meminta tolong. Namun, karena sakit hati dengan perbuatan korban, Marlin meninggalkan korban begitu saja.

“Di sana itu gelap, saya tidak tahu bagaimana kondisinya di sana. Saya menyesal, kalau saja saya bisa menahan emosi, pasti tidak seperti ini,” akunya.

Alasan dia menganiaya karena sakit hati terhadap korban. Sebab, ia mendapati istrinya (SM) kerap berkomunikasi dengan korban dengan bahasa-bahasa mesra di medsos.

“Jadi sakit hati saya, mereka sudah panggil-panggil sayang. Saya ambil hape istri saya mau ketemu sama dia. Sampai awalnya saya ketemu dia di halte Baloi Kolam sekitar jam 11 malam,” akunya.

Selain mengamankan Marlin, lima orang lainnya yang ikut membantu pembunuhan, yakni Moral Hasudungan Hutapea, Harianto Sibarani, Roni Tampubolon, Darwin Sinambela, dan Hendro Simanjuntak.(gie)

Update