Jumat, 29 Maret 2024

Genjot Ekspor Produk Pertanian

Berita Terkait

batampos.co.id– Sistem otomasi Perkarantinaan di Batam pa­da awal 2019 ini mencatat ada­nya kenaikan jumlah ekspor komoditas pertanian sebesar 24 persen dibanding tahun lalu. Tercatat, pada periode Ja­nuari-Februari 2018, ekspor sebanyak 59.224,57 ton atau senilai Rp 839,17 miliar. Se­dang­kan di periode yang sama tahun ini, ekspor mencapai 73.425,9 ton atau senilai Rp 936,57 miliar.

”Pertumbuhan ekspor ini ha­rus terus didorong dengan ca­ra bersinergi,” ujar Kepala Ba­dan Karantina Pertanian Pusat Ali Jamil saat melepas ekspor komoditas pertanian di Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar, Selasa (19/3) malam.

Kementerian Pertanian, lan­jutnya, terus mengedepankan sinergitas dengan pemerintah daerah di Kepri, kali ini de-ngan melepas ekspor komoditas pertanian seperti kakao dan kelapa bulan senilai Rp 46,99 miliar ke beberapa negara tujuan. Seperti Jerman, Amerika, Estonia, Vietnam, Meksiko dan Malaysia.

”Kegiatan ini inisiasi dari Kementan melalui Badan Karantina Pertanian dengan programnya yakni Agro Gemilang 2019 yang bertujuan meningkatkan ekspor komoditas pertanian berbasis wilayah dan menambah jumlah eksportir di bidang pertanian. Ini harus terus didukung agar masyarakat tahu bahwa kita punya potensi untuk mengekspor pertanian. Ini yang harus digarap,” terangnya.

Masih kata Ali Jamil, Kementan terus berkomitmen menjaga kualitas dan mendukung ekspor komoditas pertanian daerah, agar memenuhi persyaratan sanitary and phytosanitary negara tujuan, supaya tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan.

Sementara Kepala Balai Karantina Pertanian Kota Batam Suryo Irianto Putro me-ngatakan, pada tahun 2018, terdapat 49 komoditas asal Batam yang dieskpor ke berbagai negara, seperti misalnya ampas wangi, kelapa bulan, minyak sawit, rumput laut dan sarang walet ke 20 negara tujuan seperti Amerika, Angola, Bangladesh, Belanda, Brazil, Tiongkok, Kamboja, Kanada, Mesir, Jerman, Yordania, India, Korsel, Malaysia, Meksiko, Singapura, Tanzania dan Vietnam dengan total ekspor mencapai Rp 19,32 triliun.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun akan berupaya agar hasil yang didapat petani bisa dioptimalkan. ”Kami akan optimalkan semaksimal mungkin agar eksportir dan petani mendapat nilai tambah selain juga mendongkrak devisa untuk daerah,” ujarnya. (gas)

Update