Sabtu, 20 April 2024

Sekolah Lapang Nelayan untuk Kehidupan Nelayan Lebih Baik

Berita Terkait

batampos.co.id – Sekolah Lapang Nelayan (SLN) memberikan peluang kehidupan lebih baik untuk nelayan. Selain itu, SLN dinilai juga untuk menjaga keselamatan nelayan dari segala ancaman marabahaya yang berhubungan dengan cuaca.

SLN ini, kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG,Nelly Florida Riama sebagai pusat sarana pembelajaran.

“Ke depan, nelayan itu tidak mencari ikan. Tapi menangkap ikan,” katanya, Jumat (21/3/2019).

Fenomena yang sering terjadi, nelayan ke laut untuk mencari ikan. Nelayan membutuhkan biaya operasional yang banyak, untuk mencari dan menangkap ikan. Tapi dengan ada SLN, nelayan sudah mengetahui lokasi dan tempat berkumpulnya ikan.

“Sehingga ini dapat membantu dan memudahkan nelayan yang ada di Batam,” ujarnya.

Nelly mengatakan pembacaan daerah tangkapan ikan ini, bisa dilakukan dengan melihat data-data dikeluarkan BMKG. Pembacaan itu mulai dari suhu laut, gelombang dan beberapa item lainnya.

“Suhu laut menentukan banyak atau tidak plankton di daerah itu. Apabila plankton banyak berkumpul, tentunya memancing ikan ke sana,” tuturnya.

Materi di SLN ini tidak hanya disampaikan oleh BMKG, tapi juga dari Dinas Perikanan dan Kelautan. Data disajikan BMKG, nantinya dijelaskan pihak perikanan dan kelautan, untuk menentukan daerah tangkapan ikan.

“Jadi ini koordinasi BMKG dengan instansi terkait lainnya,” ucapnya.

Penyampaian data BMKG ini, kata Nelly akan diberikan secara real time. Sehingga, kelompok nelayan dapat memantau melalui ponsel pintarnya.

Selain data daerah tangkapan ikan. BMKG juga menyajikan data terkait cuaca atau kondisi laut terkini. Penyajian data yang selalu diupdate setiap waktunya, dapat membantu menghindarkan nelayan dari marabahaya.

“Misalnya ada badai atau gelombang tinggi, masyarakat bisa melihatnya di laman BMKG atau aplikasi info BMKG. Tentunya, masyarakat yang ingin melaut. Bisa mengurungkan niat mereka, hingga menungg badai mereda atau gelombannya turun,” tutur Nelly.

Pendidikan membaca sajian data BMKG ini, dinilai sangat penting.

“Intinya, kami ingin menysejaterakan nelayan,” ucap Nelly.

SLN periode ini, diikuti sebanyak 25 orang penyuluh perikanan. Nantinya para penyuluh ini akan menyebarkan informasi dan pengetahuan yang didapatnya selama SLN.

“Semoga dengan SLN ini, masyarakat dapat memahami fenomena cuaca. Sehingga meningkatkan taraf hidup dan nelayan Indonesia lebih safety,” tuturnya.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Perikanan Kota Batam, Wan Irham mengatakan program SLN ini dapat mengirit bahan bakar.

“Penghematan biaya, itu keuntungan yang diterima masyarakat. Tak mencari, tapi menangkap. Karena sudah mengetahui wilayah ikan yang banyak,” ucapnya singkat. (ska)

Update