batampos.co.id – Akhir Januari lalu, tanpa sebuah acara, HMD Global secara resmi menghadirkan smartphone terbarunya, Nokia 5.1 Plus. Smartphone ini ditujukan untuk penggunanya di segmen menengah ke bawah. Namun, Nokia 5.1 Plus tampil dengan desain dan performa ala ponsel menengah ke atas seperti Nokia 6.1 Plus.
Meski menyasar segmen menengah, Nokia 5.1 Plus juga mengadopsi beberapa keunggulan di perangkat teratasnya. Fitur yang kami maksud yaitu Bothie, dengan pilihan Dual atau PIP. Bothie adalah kemampuan untuk memotret dengan kamera belakang dan kamera depan secara berbarengan.
Nokia 5.1 Plus akan kami kupas habis dalam artikel review kali ini. Oh iya, sebelum melangkah lebih jauh kedalam ulasan, Nokia 5.1 Plus datang ke Indonesia hanya dengan satu varian saja. Yakni, dengan RAM 3 GB dan ROM 32 GB. Harga untuk perangkat yang bersangkutan yakni Rp 2,5 jutaan. Ingin tahu lebih jelas soal Nokia 5.1 Plus? Berikut ulasannya.
Kelengkapan
Nokia 5.1 Plus hadir dengan boks kemasan persegi yang tipis, bukan persegi panjang seperti umumnya vendor mengeluarkan smartphone. Boksnya berwarna putih di bagian belakang dengan sentuhan biru di bagian depan. Lengkap dengan gambar perangkat. Setiap mengulas perangkat Nokia, kami selalu ingat Nokia tempo dulu dan kejayaannya.
Betapa tidak, gambar dua tangan saling bergandengan masih lekat hingga perangkat Nokia terkini.
Masuk lebih dalam, pengguna akan langsung mendapati perangkat smartphone. Di sisi lainnya ada buku pedoman dan kitab-kitab pendukung lainnya beserta kartu garansi.
Ada juga perangkat pendukung seperti kabel konektor daya dan transfer data Type-C, kepala charger, earphone, serta SIM Ejector. Selain yang disebutkan di atas, tidak ada lagi aksesori lainnya dalam kelengkapan penjualan Nokia 5.1 Plus.
Desain dan Layar
Aspek selanjutnya adalah desain dan layarnya. Nokia 5.1 Plus dari aspek desain, terkesan mewah. Layar penuh dengan casing belakang mengkilap nan berkilauan. Nokia 5.1 Plus yang di Tiongkok disebut dengan Nokia X5 mengusung material polycarbonate untuk bahan bodi. Material polycarbonate memang umum digunakan perangkat smartphone dengan kelas middle-low untuk mengejar harga murah, namun tampilannya tetap wah.
Nokia 5.1 Plus memiliki desain yang cukup ringan dengan bobot 160 gram. Smartphone pabrikan Finlandia itu memiliki dimensi 149,5x72x8,1 mm. Di bagian depan, Nokia 5.1 Plus membawa ukuran layar 5,86 inci IPS LCD dengan resolusi HD 720 x 1.520 piksel. Nokia 5.1 Plus memiliki aspek rasio 19:9 dan 79,6 persen screen-to-body ratio. Nokia 5.1 Plus juga masih membawa poni atau notch konvensional seperti yang banyak beredar di pasaran saat ini.
Bergeser ke bagian belakang. Setiap sudut ponsel itu memiliki lengkungan sehingga membuat nyaman ketika berada dalam genggaman. Layar dan belakangnya dibalut struktur logam kaku yang dilapisi polycarbonate membuat ponsel terlihat mengkilat seperti kaca, berkilauan nan mewah. Namun, smartphone dengan desain demikian mudah kotor dan rentan goresan. Jika tidak rajin dibersihkan atau pemakaian yang sembarang, otomatis perangkat akan terlihat jorok. Apalagi Nokia tidak menambahkan case pelindung dalam paket penjualannya.
Bagian punggung ada dua buah kamera utama disusun secara vertikal. Seperti sudah dijelaskan di atas, bagian belakangnya mengkilap. Dua kameranya diletakkan di tengah, segaris dengan LED flash light, pemindai sidik jari, dan logo Nokia di bagian tengahnya. Penempatan desain demikian menambah kesan mewah perangkat murah ini.
Masih dari aspek desain, Nokia 5.1 Plus kami berani katakan nyaman digenggam. Ukurannya tak terlampau besar. Penggunaan dengan satu tangan juga masih bisa di-handle dengan baik. Finishing-nya halus hingga ke bagian tepinya. Ini yang kami suka dari Nokia sejak dulu. Detail, teliti, dan presisi untuk setiap produknya.
Pada sisi kiri Nokia 5.1 Plus terdapat slot SIM-Card dan MicroSD hybrid yang tidak bisa menampung semua dalam satu laci. Ini poin penting bagi Nokia. Padahal vendor lain di segmen yang sama telah menyediakan slot dedicate dalam satu tray dua SIM-Card dan satu MicroSD dapat ditelan semua dalam satu laci.
Sementara pada tepi bagian kanannya terdapat tombol volume Up and Down, serta tombol power tepat di bagian bawah tombol volume. Di bagian bawah ada slot USB Type-C, lubang speaker, dan antena. Di bagian atas ada jack headphone.
Over all, Nokia 5.1 Plus dari aspek desain dan layar kami beri acungan jempol. Walaupun notch-nya masih konvensional. Pengalaman ketika menggunakan smartphone ini di bawah terpaan sinar matahari langsung, layarnya bisa tampil dengan baik. Namun agar lebih maksimal tentu harus mengatur tingkat kecerahan alias brightness ke mode penuh atau maksimal.
Interaksi di dalam layar juga terbilang baik. Responsif ditambah dengan pengalaman sentuh yang halus. Pada bagian depannya tidak ada tombol fisik. Fungsi tombol Home, Recent Apps, dan Back, tersedia menyatu dalam layar sebagai tombol virtual.
Performa
Usai dari aspek kelengkapan produk, desain, dan layar, sampailah pada aspek penting lainnya, yakni sektor performa. Dari sektor performa, Nokia 5.1 Plus didukung dengan chipset besutan MediaTek, Helio P60 octa core yang memiliki kecepatan hingga 1,8 GHz dengan chip grafis Mali-G72 MP3. Seperti sudah disinggung di atas, Nokia 5.1 Plus di Indonesia hanya memiliki kapasitas RAM 3 GB dengan memori internal 32 GB saja. Ruang simpannya bisa diekspansi dengan MicroSD hingga 400 GB.
Untuk sistem operasinya, Nokia 5.1 Plus hadir dengan sitem operasi Android 9.0 atau Pie yang disandingkan dengan Android One. Dengan begitu, pengguna bisa mengunduh aplikasi sesuai dengan kebutuhannya. Keunggulan soal sistem operasi Android One sudah sering kami ulas. Sistem tersebut juga sudah sering datang di perangkat dengan harga Rp 2 jutaan. Sebut saja Asus Zenfone Max Pro M2, Xiaomi Mi A2, dan yang lainnya juga kerap menggunakan sistem operasi yang terkenal ringan dan aman itu.
Untuk performa selain penggunaan sehari-hari, seperti biasa kami menyimulasikan dalam uji benchmark dengan aplikasi sintetis. Meski tidak merepresentasikan penggunaan sehari-hari, uji benchmark lewat aplikasi populer juga menjadi tolok ukur konsumen dalam memutuskan pembelian sebuah perangkat smartphone.
Untuk hasil simulasi menggunakan aplikasi populer AnTuTu Benchmark dan AnTuTu 3D Bench, Nokia 5.1 Plus mampu menghasilkan perolehan skor keseluruhan dengan angka 120883. Sementara untuk hasil pengujian menggunakan PC Mark (Work 2.0 Performance), Nokia 5.1 Plus berhasil membukukan skor 7160.
Dengan perolehan benchmark demikian, Nokia 5.1 Plus terbilang kuat dan bisa diandalkan untuk banderol harga yang dibawanya. Nokia 5.1 Plus sudah bisa diandalkan untuk beragam kebutuhan. Termasuk multitasking banyak aplikasi sekaligus, seperti bersosial media maupun mengolah gambar. Dengan begitu, kami cukup bisa mengatakan bahwa Nokia 5.1 Plus boleh diandalkan sebagai perangkat harian.
Gaming
Setelah performa, aspek pengujian selanjutnya adalah kebutuhan gaming. Gaming saat ini juga penting bagi konsumen. Bagi mereka yang gemar bermain game, smartphone dengan kemampuan tersebut kini banyak diminati. Apalagi saat ini banyak vendor smartphone menyematkan embel-embel smartphone gaming pada perangkat dagangannya. Berbekal spesifikasi yang kami beberkan di atas, Nokia 5.1 Plus harusnya sangat capable untuk diajak bermain game. Sekali pun dengan ukuran dan kebutuhan grafis yang lumayan berat. Boleh lah dibuktikan sendiri.
Bicara kebutuhan gaming, perangkat ini kami uji untuk memainkan beberapa game secara simultan. Game pertama adalah PUBG Mobile dengan aliran RPG. Siapa tak kenal game PUBG Mobile saat ini. Mengatasi kebutuhan tembak menembak, berlari, mengendarai kendaraan lari dari kejaran musuh, Nokia 5.1 Plus mampu mengatasinya tanpa kendala hingga memenangkan permainan.
Namun begitu, ketika memulai game untuk kali pertama, setting grafis langsung otomatis menyesuaikan di mode medium. Performa gaming-nya halus, rendering lancar tanpa kesan patah-patah. Buntutnya, kami bisa memenangkan permainan hingga ‘Winner-winner Chicken Dinner’.
Ketika perangkat kami paksa dengan setting grafis di mode ‘high’, Nokia 5.1 Plus masih bisa merender dengan baik. Walaupun kesan patah-patah sedikit terasa di beberapa situasi. Ini wajar, pasalnya Nokia 5.1 Plus memang bukan smartphone gaming dengan grafis kelas wahid yang kerap dibanderol dengan harga Rp 6 jutaan ke atas.
Beralih ke game lain, ada game racing Garena Speed Drifters. Sama seperti PUBG Mobile, setting grafisnya juga otomatis menyesuaikan di mode ‘medium’. Pada game ini, meski hanya di mode ‘medium’, perangkat ini sudah bisa menampilkan grafis memukau dengan padanan warna yang pas.
Game lainnya seperti aksi ngebut di jalan raya dengan Asphalt 9 atau Need For Speed No Limits, kami malahan tidak menemui kendala sama sekali. Respons layar dan performa berjalan baik dengan sedikit gejala lag.
Baterai
Tak banyak yang bisa diulas dari handset Nokia 5.1 Plus. Sebab, baterainya tidak begitu besar yakni 3.060 mAh saja. Lagi-lagi, menurut kami, ini menjadi catatan penting bagi Nokia. Di pasaran saat ini, perangkat sejenis dengan tawaran harga mirip-mirip sudah membawa baterai besar minimum 4.000 mAh.
Dengan baterainya yang hanya memiliki ukuran segitu, Nokia 5.1 Plus hanya sanggup bertahan seharian dengan skema penggunaan normal. Seperti beraktivitas di sosial media dan bermain game dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi.
Jika digunakan full untuk bekerja, menjalankan banyak aplikasi chatting, sosial media, tethering hotspot, bermain game, menonton video, dan mendengar musik, Nokia 5.1 Plus hanya bertahan dari pagi hingga menjelang sore saja dengan indikator menunjukan sisa 20 persen.
Penggunaan baterai juga kami uji menggunakan aplikasi benchmark baterai sintetis. Untuk urusan baterai aplikasi benchmark yang kami tugaskan adalah PC Mark (Work 2.0 Battery Life). Berdasarkan aplikasi tersebut, Nokia 5.1 Plus sanggup berjalan nonstop penggunaan dengan catatan baterai selama 9 jam 56 menit.
Keamanan
Terlahir sebagai perangkat Android One, Nokia yang bekerja sama dengan Google selaku siempunya OS, sudah pasti mendapat keistimewaan. Salah satu keistimewaan yang penting adalah fitur keamanan Google Play Protect built-in.
Dengan aspek keamanan tersebut, banyak pihak mengatakan bahwa Android One menjadi salah satu perangkat paling aman. Google Play Protect aktif memindai dan memverifikasi lebih dari 50 miliar aplikasi per hari, dan dengan mechine learning, Google dapat secara dinamis mencegah virus dan malware.
Untuk urusan keamanan ponsel, Nokia 5.1 Plus dibekali dengan banyak pilihan. Keamanan standard tersedia PIN, pola, dan fingerprint. Saat penggunaan, sensor sidik jari berjalan dengan baik dan responsif. Pengguna Nokia 5.1 Plus pun dapat menambahkan beberapa sidik jari untuk posisi menggenggam yang berbeda.
Tidak hanya itu, pengguna Nokia 5.1 Plus juga dapat menggunakan fitur keamanan face unlock sebagai pengamanan tambahan. Fitur ini juga mampu bekerja dengan baik. Responsnya cukup cepat dalam mendeteksi wajah. Hanya saja face unlock ini tidak bisa secara langsung membuka layar dalam kondisi mati.
Artinya, user harus menghidupkan layar terlebih dahulu dengan menekan tombol power atau mengetuk layar dua kali untuk kemudian membuka perangkat. Selain face unlock, fitur keamanan biometrik lain seperti fingerprint scanner juga hadir pada perangkat ini.
Kamera
Nokia 5.1 Plus di bagian belakang ada dua kamera dengan sensor 13 MP f/2.0 dan 5 MP sebagai kamera sekundernya. Pada bagian depan terdapat penembak selfie dengan kemampuan 8 MP. Menariknya, Nokia memiliki fitur yang bisa menjalankan kamera depan dan belakang digunakan secara bersamaan atau disebut fitur Bothie. Ketika digunakan, layar akan terbagi menjadi dua, kamera depan di bawah dan kamera belakang di atas.
Dalam orientasi portrait, di bagian atas ada beberapa fitur seperti Google Lens, Sticker, Touch, Bothie, Timer, dan akitvasi LED Flash Light. Sementara di bagian bawahnya ada beberapa mode pengambilan gambar seperti Persegi, Panorama, Live Bokeh, Pro, Foto, Video, Slow Motion, dan Time Lapse. Untuk pengoperasian kamera depannya juga demikian.
Aspek kamera memang bukan salah satu yang ditonjolkan Nokia untuk perangkat 5.1 Plus-nya itu. Namun hasil jepretan Nokia 5.1 Plus terbilang bagus. Hasil bidik tergolong apik, baik di dalam maupun di luar ruangan. Foto tersaji cukup detail dan tajam dengan pancaran warna yang juga terbilang cukup natural dan tidak lebay alias berlebihan.
Sayangnya bila digunakan pada ruang dengan kondisi cahaya minim, hasil bidik memiliki banyak noise. Pengambilan foto pada kondisi cahaya minim tak sebaik pengambilan foto pada kondisi cahaya yang terang. Sementara untuk kamera depan, hasil bidiknya bagi yang gemar selfie, smartphone ini boleh diandalkan. Hasil foto tersaji dengan cukup detail, jernih, dan natural.
Kesimpulan
Menggenggam perangkat Nokia saat ini mengingatkan kami akan kejayaannya tempo dulu. Nyaman, detail, presisi, dan tentu saja kesan kuat tak hilang dari perangkat Nokia dari waktu ke waktu. Namun untuk dapat memenangkan persaingan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikejar Nokia. Bagi kami, lawan berat Nokia saat ini adalah dirinya sendiri. Mampukah Nokia mengikuti tren, membaca pasar atau berani mendobrak dengan menyajikan perangkat yang tepat ke pasar.
Untuk Nokia 5.1 Plus, harga dengan kombinasi desain dan performa jeroannya bagi kami sudah cukup. Namun lain halnya dengan di pasar. Ketika konsumen menjumpai produk terutama dari vendor Tiongkok yang lebih menarik namun lebih murah. Hal ini tentu menjadi catatan bagi Nokia. Bagi kamu yang ingin mencoba Nokia ataupun sudah jatuh cinta dengan Nokia sejak dulu, perangkat ini layak dibeli karena cukup bisa diandalkan.