foto: batampos.co.id / cecep mulyana
batampos.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Batam belum bisa memastikan kapan mulai dilaksanakan revitalisasi Pasar Induk Jodoh, Batuampar. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kepastian dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (Kemenperindag) RI untuk membantu menggelontorkan anggaran revitalisasi.
Sementara beberapa waktu lalu, tim terpadu Kota Batam telah gencar menggelar rapat dengan pedagang di pasar tersebut. Banyak pedagang menolak, karena tim terpadu berencana mengalokasikan mereka ke kios yang dimiliki pihak ketiga.
Kabag Humas Pemko Batam Efrius mengatakan revitalisasi Pasar Induk dipastikan jadi, meski waktunya belum tahu pasti. Namun, menurutnya, saat ini dinas terkait yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk bangunan pasar tersebut.
“Informasi dari Kabid Disperindag, tahun ini pihaknya masih akan memproses DED bangunan Pasar Induk,” ujar pria yang akrab disapa Feri ini.
Menurut dia, setelah DED selesai maka akan diserahkan langsung ke Kemenperindag. Nanti dari Kemendagri lah yang akan menyetujui seperti apa proses dan anggaran untuk revitalisasi.
“Berdasarkan DED biaya yang dibutuhkan itu lebih dari Rp 200 miliar. Pasar itu akan dibuat lima lantai karena memang keterbatasaan lahan,” terang Feri.
Sementara kemarin, para pedagang di Pasar Induk tanpak beraktifitas seperti biasa. Aroma pesing langsung tercium saat memasuki kawasan tersebut. Meski terlihat kotor dan tak terawat para pedagang memilih bertahan. Alasannya, tak ada lagi tempat untuk usaha yang lain, karena kondisi ekonomi. (she)