Rabu, 24 April 2024

Buoy Merah Putih Alat Pendeteksi Gelombang Tsunami BPPT Berhasil Dipasang

Berita Terkait

foto: jawa pos / hilmi styawan

batampos.co.id – Setelah diluncurkan pada Rabu pekan lalu (10/4), akhirnya Buoy Merah Putih berhasil terpasang dan memancarkan sinyal, Minggu(14/4). Alat pendeteksi gelombang tsunami karya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu terpasang di perairan sekitar gunung Anak Krakatau.

Ketua tim Buoy Merah Puih BPPT Alfi Rusdiansyah mengatakan proses perjalanan hingga pemasangan buoy membutuhkan waktu tiga hari. Kemarin dia melaporkan bahwa buoy tersebut telah berfungsi dengan normal. Diantaranya adalah telah berhasil mengirim sinyal berupa informasi data gelombang laut. Sinyal tersebut terkirim dan diterima secara langsung ke Pusat Data Buoy Indonesia (PDBI) di kantor BPPT Jakarta.

’’Dalam keadaan normal, maka buoy akan mengirim data setiap satu jam sekali. Sedangkan saat terjadi gejala tsunami, buoy akan mengirim data tiap 15 detik,’’ katanya.

Dia menjelaskan untuk mencapai titik pemasangan, yakni di antara gunung Anak Krakatau dan Pulau Sertung membutuhkan waktu 12 jam perjalanan dari pelabuhan Tanjung Priok.

Selama perjalanan tersebut, tim BPPT melakukan pengecekan elektronik dan mekanik.

Kemudian memasuki proses batimetri atau pemetaan dasar laut. Proses ini dilakukan untuk menentukan lokasi pemasangan OBU (sensor pendeteksi tsunami). Dalam prosesnya tim sempat mengalami kendala.

’’Yakni cuaca dan gelombang yang cukup tinggi,’’ jelasnya.

Kepala BPPT Hammam Riza menyambut baik keberhasilan pemasangan Buoy Merah Putih tersebut. Menurutnya, program ini adalah upaya pemerintah untuk menjaga masyarakat dari ancaman bencana tsunami.

’’Kami himbau kepada masyarakat untuk dapat menjaga bersama Buoy Merah Putih demi keselamatan kita semua,’’ katanya.

Dengan adanya buoy tersebut, Hammam berharap menjadi momentum bagi Indonesia. Yakni menjadi momentum untuk menerapkan sistem peringatan dini (early warning) secara nasional.

Hammam mengatakan ke depan BPPT menargetkan ada tiga fase pembangunan buoy dan cable based tsunameter atau Kabel Bawah Laut. Keduanya adalah upaya untuk memberikan data peringatan dini tsunami yang cepat dan akurat. (wan)

Update