Jumat, 19 April 2024

Harga Cabai Makin Pedas

Berita Terkait

batampos.co.id – Bulan suci Ramadan masih dua pekan lagi, tapi harga-harga kebutuhan pokok di pasaran Batam terus merangkak naik. Kenaikan paling signifikan terjadi pada komoditas cabai yang harganya kian ”pedas”.

Tak tanggung-tanggung, harga cabai rawit merah atau lebih dikenal cabai setan kini mencapai Rp 85 ribu per kilogram (kg).

Rosi, pedagang cabai di Pasar Bengkong, menyebutkan, untuk jenis cabai rawit sudah menembus Rp 85 ribu per kg. Tingginya harga cabai tersebut, sejumlah konsumen terpaksa hanya membeli per ons yang dibanderol dengan harga Rp 9.000.

”Satu kilogram Rp 85 ribu, kalau beli se-ons Rp 9 ribu. Memang sekarang cabai lagi mahal,” sebutnya, Senin (22/4).

Tidak hanya cabai setan, untuk jenis cabai rawit hijau juga mahal, yakni Rp 70 ribu per kg. Begitu juga cabai hijau keri-ting sudah menembus Rp 60 ribu per kg.

”Semua jenis cabai sekarang memang mahal. Cabai merah keriting Rp 50 ribu per kg, kalau cabai hijau Rp 60 ribu per kg,” terangnya.

Dia menduga melambungnya harga cabai yang sangat cukup tinggi selama sepekan terakhir karena cuaca buruk. Apalagi di daerah penghasil sedang musim hujan yang menyebabkan cabai banyak yang busuk.

”Lagi musim penghujan katanya, karena itu cabai mahal,” terang Rosi lagi.

Sedangkan di Pasar Mitra Raya, Batam Center, harga cabai setan lebih murah Rp 5 ribu yakni Rp 80 ribu per kg.

Sedangkan cabai rawit hijau dijual Rp 75 ribu per kg, cabai merah keriting di kisaran Rp 45 ribu – Rp 50 ribu per kg.

”Naik drastis dua minggu belakangan. Dua minggu lalu cabai setan masih Rp 60 ribu, sekarang sudah Rp 80 ribu per kg,” jelas Anto, pedagang Pasar Mitra Raya.

foto: batampos.co.id / cecep mulyana

Tak hanya cabai, harga tomat juga naik menjadi Rp 14 ribu -Rp 16 ribu per kg, wortel Rp 17 ribu, sawi manis Rp 20 ribu per kg, bunga kol Rp 35 ribu per kg, brokoli Rp 45 ribu per kg. ”Beberapa jenis sayur memang lagi tinggi,” terang Anto lagi.

Mulai Langka

Sementara itu, di Pasar Tos 3000 Jodoh, cabai setan masih dijual Rp 70 ribu – Rp 75 ribu per kg, cabai rawit Rp 60 ribu – Rp 65 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 40 ribu – Rp 50 ribu per kg. Begitu juga dengan harga bawang putih dijual Rp 22 ribu – Rp 25 ribu per kg, bawang merah Rp 20 ribu – Rp 24 ribu per kg, kentang Medan Rp 10 ribu – Rp 12 ribu per kg.

Di Pasar Botania 1 Batam Center cabai yang di pasok dari Surabaya dan Mataram itu dijual bervariasi, mulai Rp 60 ribu – Rp 80 ribu per kg, padahal sebelumnya hanya di kisaran Rp 35 ribu per kg.

Aan, penjual sayur di Pasar Botania 1 menyebutkan, tinggi-nya harga cabai disebabkan pasokannya berkurang. Bahkan ada beberapa pedagang yang tidak menjual cabai rawit lantaran kosong dari distributor.

”Sudah hampir tiga hari ini pasokan berkurang,” ujar Aan.

Akibat kenaikan harga tersebut, banyak pembeli yang mengeluh. Namun karena sudah menjadi kebutuhan, pembeli tetap mengambilnya. Walaupun terkadang dikurangi jumlah timbangannya.

”Pembeli banyak ngeluh, tapi karena kebutuhannya tetap dibeli,” sebutnya.

Selain cabai, komoditas lain juga ikut naik seperti sayuran sawi dijual Rp 25 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp 15 ribu per kg. Kacang panjang Rp 25 ribu per kg dari Rp 18 ribu per kg dan tomat Rp 17 ribu per kg dari sebelumnya Rp 10 ribu – Rp 12 ribu per kg.

”Semua pada mahal, faktor cuaca mungkin,” ungkapnya.

Pedagang lainnya, Jasri juga membenarkan harga cabai rawit mengalami kenaikkan, bahkan di sejumlah pedagang mengalami kehabisan stok sekitar pagi kemarin.

”Stok cabai saya habis. Memang lagi sedikit stoknya dan dijual dengan harga Rp 70 ribu per kg. Lagi tinggi sekarang padahal biasanya kami jual Rp 35 ribu,” sebutnya.

Kelangkaan pasokan ini, lanjut dia, diduga karena banyaknya penerbangan yang ditunda ke Batam dari daerah lainnya. Ditambah biaya logistik yang tinggi.

”Langka karena banyak penerbangan yang di-cancel. Harusnya 3 kali jadi 1 kali aja,” tutupnya.

Pedagang Makanan Ganti Cabai

Tingginya harga cabai setan membuat pengusaha makanan di Tiban Center harus mengganti dengan jenis cabai lainnya. Pedagang soto di Tiban Center, Aminah, mengatakan, sudah dua hari mengganti cabai rawit setan dengan cabai hijau.

”Mahal. Semalam sampai nembus Rp 110 ribu per kg, jadi kami ganti dulu pakai cabai hijau biasa,” kata dia, kemarin.

Menurutnya, beberapa pelanggan memang mempertanyakan kenapa cabai yang digunakan diganti. Namun, ini merupakan solusi agar pelanggan tetap bisa menikmati soto meskipun cabainya diganti.

”Mungkin karena lidahnya sudah biasa pakai cabai setan jadi pas diganti mereka sedikit mengeluh. Karena harganya mahal sekali. Jadi tak sanggup kami,” terang Aminah.

Ia menambahkan, jika harga cabai setan tersebut sudah kembali normal, pihaknya akan kembali menggunakan cabai setan untuk pelengkap saat pelanggan menikmati soto.

Sedangkan pantauan Batam Pos di Pasar Tiban Center harga cabai rawit dijual Rp 80 ribu per kg, cabai merah Rp 38 ribu per kg, ayam segar Rp 38 ribu per kg, dan cabai setan Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per kg, tergantung kualitas cabai.

Erni, pedagang sayur, menga-takan, harga cabai mengalami kenaikan sudah berlangsung selama satu minggu belakangan ini. Menurutnya, jumlah pasokan yang masuk tidak sebanding dengan permintaan.

”Barang tak ada masuk, sedangkan permintaan terus ada jadi harga-nya naik. Kemarin infonya kapal pengangkut sayuran lagi perbaikan,” terangnya.

Ia mengatakan, harga cabai terus merangkak naik, sedang-kan untuk sayuran lainnya masih terbilang normal.

”Mau puasa pasti naik lagi,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam Mardanis mengatakan memang ada kenaikan harga cabai. Kondisi ini disebabkan pasokan dari luar yang tidak masuk seperti biasanya.

”Barang menipis jadi harga naik,” kata dia.

Untuk saat ini kebutuhan cabai mayoritas berasal dari luar Batam. Faktor ini menyebabkan harga cabai tidak stabil. Jika pasokan dari luar lancar harga normal, namun jika ada kendala pengiriman harga langsung naik.

”Kebutuhan kita pasok dari luar semua. Makanya harga tak bisa terbendung,” sebutnya.

Untuk solusinya dalam waktu dekat ini jika harga terus meroket, ia bersama Tim Pe-ngendali Inflasi Daerah (TPID) akan berusaha turun ke lapa-ngan, agar harga bisa kembali normal.

”Pastinya akan ada nanti operasi pasar hingga pasar murah. Ini karena sudah dekat dengan bulan puasa. Kendati demikian distributor terus berupaya mendatangkan komoditas ini. Yang terpenting tidak kosong,” ungkapnya.

Dipantau Satgas Pangan

Menjelang masuknya bulan suci Ramadan, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Kapolresta Barelang Kombes Hengki memastikan bahwa tim Satgas Pangan selalu melakukan pengecekan secara berkala terhadap ketersediaan kebutuhan pokok hingga memasuki bulan suci Ramadan nanti.

”Dari hasil monitoring tim Satgas Pangan yang dilakukan setiap saat, kebutuhan memang ada kenaikan. Dalam waktu dekat ini, kami akan turun ke lapangan dan memantau harga,” ujar Hengki, kemarin.

Ia mengatakan, selain memantau harga pangan, pihaknya juga memantau ketersediaan pangan. Sebab, Satgas Pangan dari Polresta Barelang juga termasuk ke dalam tim Satgas Mafia Pangan yang memberi peringatan kepada pedagang, untuk tidak memainkan harga atau menimbun kebutuhan pokok hingga menimbulkan kelangkaan.

”Tim kita akan selalu mengecek di lapangan. Kalau kita temukan, akan kita tindak. Hal-hal yang berbau dengan tindak pidana, pasti akan kami lakukan penindakan,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa tim Satgas Pangan akan tetap melakukan pemantauan secara berkala. Jika terjadi kenaikan harga yang sangat signifikan, Hengki memastikan akan terpantau Satgas Pangan.

”Kalau ada sedikit kenaikan, itu karena biaya transportasi atau lainnya. Tapi kalau sudah signifikan, kita akan lakukan penyelidikan,” ucapnya. (yui/une/she/gie)

Update