Selasa, 16 April 2024

Rahmadi Pria dengan Tinggi 220 Centimeter

Berita Terkait

Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo (kanan) berfoto bersama Rahmadi saat mengunjungi di kediamannya, Kampung Tanjung Perangat, Minggu (21/4/2019). (dok. Berau Post/Jawa Pos Group)

Rahmadi merupakan manusia tertinggi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Ia memilki tinggi badan 2,2 meter.Dia bukan manusia tertnggi di Indonesia sebab Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat adalah Suparwono pria asal Tulang Bawang – Lampung sebagai manusia tertinggi di Indonesia dengan tinggi 2,42 meter.

Agus Tantomom Wakil Bupati (Wabup) Berau, mengunjungi kediamannya di Kampung Tanjung Perangat, Kecamatan Sambaliung, pada Minggu (21/4/2019). Agus kuatir dengan kesehatan Rahmadi.

Bersama salah satu komunitas di Berau, Agus memberikan bantuan berupa sembako kepada Rahmadi dan keluarganya.

Untuk diketahui, tinggi Rahmadi mencapai 2,2 meter. Ini tak biasa bagi orang kebanyakan di Indonesia. Dia mengatakan, bantuan yang diberikan pihaknya memang tidak seberapa.

Namun yang terpenting, masalah kesehatan yang diderita Rahmadi selama ini bisa dicarikan jalan keluar. Apalagi, kata dia, informasi yang didapat dari Kepala Kampung Tanjung Perangat, ternyata tiga tahun lalu Rahmadi sempat disarankan untuk dirujuk ke Makassar.

“Bantuan itu sebenarnya sudah biasa, yang terpenting itu adalah bagaimana caranya menangani masalah kesehatannya. Itu menurut saya yang penting,” katanya dikutip dari Berau Post (Jawa Pos Group), Rabu (24/4).

Agus pun meminta kepala kampung setempat segera membawa Rahmadi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai, Tanjung Redeb untuk pemeriksaan kembali kondisi kesehatannya. Terlebih dari informasi yang ia terima Rahmadi menderita tulang lemah.

Atas dasar itu, melalui pemeriksaan ulang di rumah sakit nantinya akan diketahui permasalahan yang dialami Rahmadi saat ini.

“Kalau hasilnya tetap diminta untuk dirujuk maka akan kami usahakan agar dia tetap dirujuk. Apalagi teman-teman komunitas juga sudah berkoordinasi dengan RS di Balikpapan dan pihak rumah sakit mengaku bisa menanganinya,” tuturnya.

Mengenai biaya yang digunakan apabila Rahmadi dirujuk, Agus menyebut pengusaha lokal dan komunitas siap menanggung. Sehingga menurutnya tidak perlu meminta bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

“Dengan adanya bantuan ini tentunya kami ingin memberikan dia harapan dari sisi kesehatan agar bisa sembuh. Sehingga bisa tumbuh dan sehat, serta bisa beraktivitas seperti biasanya,” harapnya.

Untuk diketahui, Rahmadi masih berusia 22 tahun, dan tinggal di Kampung Tanjung Perangat. Lokasinya tak jauh dari Tanjung Redeb dan hanya membutuhkan waktu tempuh perjalanan sekitar 30 menit menggunakan roda empat.

Sang ayah, Tongat mengatakan, saat dilahirkan, semua anak-anaknya dalam keadaan normal, termasuk Rahmadi. “Postur badannya seperti saya dan ibunya-lah,” kata Tongat.

Namun ketika berusia 12 tahun, Rahmadi disunat seperti anak-anak sebayanya. Setelah disunat itulah, perubahan badannya terus meningkat.

“Saya tidak pernah menimbang berat badannya, jadi tidak tahu,” kata Tongat.

Sang ayah juga merasa prihatin, sebab Rahmadi sejak usia lima tahun sakit. Rahmadi tidak bisa jongkok.

Untuk berjalan pun hanya bisa maju beberapa meter. Bila sudah terlanjur di kebun, biasanya memilih tidur ketimbang harus pulang ke rumah, padahal jaraknya tidak jauh.

“Kami hanya mengantarkan makanan. Porsinya memang lebih dari biasanya,” kata Tongat.

Update