Rabu, 24 April 2024

Warga Rusun Tampung Air Hujan untuk Mandi dan Cuci

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Musim hujan bawa keberuntungan tersendiri bagi ratusan kepala keluarga yang berdiam di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Pemko Batam I di Tanjunguncang.

Krisis air bersih yang berkepanjangan sedikit teratasi. Mereka memanfaatkan segalah wadah penampungan yang ada untuk menampung air. Kebutuhan mandi dan cuci bisa ditutupi dengan tampungan air hujan tersebut.

“Cukup membantu karena air yang dibawa pakai tanki selalu tak mencukupi. Khusus kami di blok E tak perlu jauh-jauh turun ke blok A untuk ambil air,” ujar Hayati, seorang warga, Minggu (28/4).

Tampungan air hujan ini diakui Hayati mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mandi dan cuci hingga dua hari jika ada wadah penampuagan besar seperti drum. Namun jika penampungan hanya berupa ember dan galon bertahan hanya sehari saja.

“Angkat (dari bak penampungan blok A) tetap angkat tapi setidaknya mengurangi (jumlah air yang harus diangkat) tiap pagi,” katanya.

Warga terpaksa menampung air hujan karena pasokan bersih dari ATB belum normal. Pasokan dengan mobil tanki hanya bisa masuk ke bak penampungan di blok A. Jumlah air yang dipasok tidak seimbang dengan jumlah warga rusunawa sebab hanya satu sampai dua tanki saja sekali dipasok. Jika dibagi rata, maka satu KK atau perhunian hanya dapat satu sampai dua galon saja perhari. Ini tidak mencukupi sebab dua galon hanya meng-cover kebutuhan dapur saja.

“Sudahlah terbatas jauh pula kami harus angkat ke blok A sini,” ujar Dewi, warga lain.

Situasi yang pelik ini sedikit terbantu selama musim hujan ini sebab warga memanfaatkan peralatan yang ada untuk menampung air. Air hujan yang ditampung diakui warga memang tak bersih namun mereka tak punya pilihan sebab air yang dipasok dari mobil tanki juga terbatas dan kotor sepeti tadahan air hujan tadi.

“Sama saja pak. Air tanki pun kotor makanya tak apalah mandi atau cuci pakai air hujan ini,” ujar Dewi. (eja)

Update