batampos.co.id – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memperketat pengawasan jual beli obat, makanan, dan kosmetik melalui daring. Berkembangnya teknologi membuat iklan dan jual beli pun berubah. Selain menggandeng pemangku kepentingan terkait, BPOM juga mempercepat proses izin edar.
Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan bahwa dengan adanya distribusi obat dan makanan lewat online menjadi alarm untuk waspada. Sebab dari pantauan BPOM banyak produsen atau distributor yang mengiklankan barangnya tanpa izin edar. Padahal tanpa izin edar ini dapat membahayakan konsumen.
”Ada potensi bahaya dari bahan baku, yang sering kami dapati adalah produk kosmetik,” ujarnya.
Produk kosmetik banyak yang dijual secara daring. Baik itu produk dalam negeri maupun luar negeri. Sosial media dan marketplace kerap menjadi wadah beriklan dan jualan.
Ada banyak strategi yang dilakukan BPOM. Untuk produk UMKM, maka BPOM melalui kantor cabang di daerah melakukan pendampingan. Harapannya banyak yang mendaftarkan izin edar.
Pendampingan berupa pendaftaran hingga pemenuhan sarana produksi yang layak.
”Sehingga yakin dengan bahan baku dari produk tersebut,” kata Penny.
BPOM juga bekerja sama dengan marketplace. Penyaringan awal menurut Penny bisa dilakukan oleh pemilik marketplace. Jika produk tidak memiliki izin BPOM, maka disarankan untuk tidak dijual.
”Untuk pengawasan juga dilakukan oleh kepolisian dan Kominfo,” tutur Penny.
Jika terbukti ada penjualan obat, makanan, dan kosmetik ilegal maka Kominfo boleh menurunkan website tersebut. Namun, apa yang dilakukan BPOM dan berbagai pihak harus dapat dukungan masyarakat. Untuk itu BPOM memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Agar menjadi konsumen yang cerdas,” bebernya.
Dengan ini, masyarakat bisa memilih mana produk yang akan dibelinya.
”Kosmetik banyak digunakan oleh generasi milenial, makanya mereka harus cerdas,” imbuhnya.
Lalu bagaimana dengan produk dari luar negeri? Penny berjanji pengurusan izin edar untuk obat, makanan, dan kosmetik dari luar negeri tidak akan sulit. Prosesnya pun tidak akan lama.
“BPOM sebenarnya juga tidak enak kalau memusnahkan barang yang masih layak,” kata Penny. (lyn)