Jumat, 19 April 2024

Harga Kebutuhan Pokok Masih Tinggi, Pak Wali

Berita Terkait

batampos.co.id – Harga-harga sejumlah kebutuhan pokok masih terpantau tinggi di sejumlah pasar tradisional, Rabu (1/5). Seperti ayam potong segar. Empat hari menjelang memasuki bulan suci Ramadan, belum ada tanda-tanda harga ayam potong segar turun.

”Harga ayam potong (segar, red) masih tinggi. Belum turun,” ujar Dorman, penjual daging Pasar Botania 1, Batam Center, kemarin.

Dia mengatakan, harga ayam masih dipatok di kisaran harga Rp 39 ribu – Rp 40 ribu per kilogram (kg). Masih tingginya harga lantaran pasokannya dari peternak di Barelang terbatas. Alhasil, pedagang pun harus menerima jatah lebih sedikit dari biasanya.

”Barangnya langka, harus bagi-bagi dengan pedagang lain juga,” katanya.

Kendati naik, lanjutnya, pelanggan tetap membeli, meski tidak dengan jumlah banyak. Jika biasanya pelanggan membeli 15 kg, kini dikurangi menjadi 10 kg.

”Rata-rata pelanggan tetap itu penjual ayam penyet dan rumah makan,” sebutnya.

Selama ini, kata Dorman, lazim adanya kenaikan sebelum Ramadan. Tak hanya daging ayam tapi juga sejumlah bahan pokok lainnya ikut naik. Hanya saja, tidak signifikan seperti kenaikan harga ayam potong segar.

”Pasti naik. Tapi daging sapi beku masih stabil. Harga jualnya masih Rp 83 ribu – Rp 85 per kg,” terangnya.

Di Pasar Fanindo, Batuaji harga ayam dan beberapa komoditas lainnya juga masih terpantau mahal. Murni, pedagang setempat menjelaskan setiap memasuki Ramadan memang lumrah terjadi kenaikan.

”Setiap tahun seperti ini (harga kebutuhan pokok naik, red), tapi mudah-mudahan naiknya tidak terlalu tinggi,” harapnya.

Ia menyebutkan untuk harga sayuran hijau, seperti bayam, sawi, dan kangkung masih standar yakni di kisaran Rp 8 ribu – Rp 12 ribu per kg. Bawang putih Rp 23 ribu – Rp 25 ribu per kg, cabai rawit Rp 35 ribu per kg, tomat Rp 14 ribu per kg, dan kacang panjang Rp 20 ribu per kg.

”Harga ini naik, cuman gak terlalu tinggi, ada yang naik Rp 500 hingga Rp 2 ribu setiap kg,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, ketersediaan pangan selama Ramadan aman. Bahkan, kata dia, persoalan kebutuhan bahan pokok ini sudah dibicarakan dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, belum lama ini.

foto: batampos.co.id / cecep mulyana

”Insya Allah, tidak ada masalah. Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan sudah melakukan pantauan di pasar. Sebulan lalu juga kita sudah rapat dengan tim TPPID,” jelas Amsakar.

Bahkan, sambungnya, untuk mengantisipasi harga menjelang Ramadan dan Lebaran, pihaknya akan menggelar bazar sembako untuk masyarakat.

Sehari, Operasi Pasar Digelar di Empat Titik

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Batam mulai melaksanakan operasi pasar jelang bulan puasa Ramadan. Kecamatan Batam Kota menjadi lokasi pertama operasi pasar atau bazar sembako murah ini.

Sekretaris TPID Batam Pebrialin mengatakan, ope-rasi pasar merupakan upaya pemerintah dalam mengendalikan harga pasar yang merangkak naik jelang bulan puasa.

”Satu hari kami buka dua hingga empat titik operasi pasar. Harga komoditas yang dijual di bawah harga pasar,” kata dia, kemarin.

Tidak hanya itu, beberapa distributor juga akan bergabung dalam operasi pasar bersama TPID Batam ini. Mere-ka akan menyediakan gula, minyak makan, daging ayam dan sapi, telur, cabai, serta sayuran yang merupakan hasil petani lokal.

Untuk harga dipastikan lebih murah dari harga pasar. Seperti bawang putih dijual Rp 20 ribu per kg, ayam beku Rp 25 ribu per kg, beras medium Rp 9.300 per kg dan premium Rp 12 ribu per kg, daging sapi beku Rp 78 ribu per kg, dan minyak makan kemasan dua liter Rp 18 ribu per kg.

”Jadi semua di bawah HET (harga eceran tertinggi) dan harga pasar,” imbuhnya.

Selain itu, untuk pasokan komoditas sayuran di Batam, pihaknya juga berupaya merealisasikan masuknya komoditas dari Jambi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah disepakati antara kedua pemerintah.

”Hari ini (kemarin, red) merupakan pelepasan kapal Roro rute Batam menuju Kualatungkal, Provinsi Jambi. Jadi, selain mengangkut penum-pang nanti juga akan ada komoditas yang diangkut dari sana (Jambi) ke Batam,” terang Pebrialin.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Batam ini menambahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bea dan Cukai terkait perizinan barang masuk ke Batam ini. Pihaknya juga telah meminta operator kapal untuk melengkapi dokumen memasok barang ke Batam.

”Izin itu paling penting. Jadi sesuai dengan hasil rapat TPID semua pihak akan berkoordinasi demi pemenuhan kebutuhan di Batam,” tambahnya.

Ia berharap tidak kenaikan harga jelang bulan puasa. Meskipun permintaan meningkat kalau kebutuhan cukup harga pasti terjaga.

”Kami bersama distributor berupaya memenuhi pasokan agar masyarakat tenang dan tidak khawatir harga naik,” tutupnya. (une/yui)

Update