batampos.co.id – Andriani, warga pulau Moro menangis tersedu di Mapolsek Batuaji, Senin (6/5) pagi. Wanita berkerudung ini diduga menjadi korban kejahatan perbankan bermodus duplikasi data pribadi atau skimming.
Kepada polisi Andiani mengatakan, tabungannya Rp 55 juta yang disimpannya di salah satu bank swasta yang akan dipergunakan untuk biaya naik haji ludes. “Saya tadi sayaa ke bank dan disarankan untuk membuat laporan ke polisi,” katanya.
Andiani menyatakan, dari penjelasan pihak bank uangnya sudah ditarik secara bertahap melalui ATM sejak Maret lalu. “Padahal ATM asli masih saya pegang sampai sekarang,” paparnya sembari memperlihatkan print out tabungannya kepada polisi.
Isak tangis Andriani semakin keras ketika menceritakan uang tabungan yang ditilep pejahat siber untuk keperluan naik haji sang suami. Namun keinginan itu tidak terwujud dikarenakan sang suami meninggal dunia satu tahun lalu.
“Rencananya saya mau mewujudkan impian suami melalui saya dan jadi uang itu dialihkan dari tabungan suami ke rekening tabungan saya, tapi sekarang sudah kosong,” ujarnya dengan nada terputus-putus.
Andriani mengaku bingung dan tidak tahu harus meminta pertanggungjawaban kepada siapa. Terlebih saat pihaknya bank justru mempersalahkan dirinya karena tidak mengecek secara rutin uang yang ada di tabungannya.
Mendengan penjelasan tersebut, petugas kepolisian membawa Andriani ke Mapolresta Barelang untuk didalami lebih lanjut. “Ini bagus ke Polres saja ya bu, biar kami yang antar ke sana,” ujar seorang personel kepolisian Mapolsek Batuaji.(eja)