Sabtu, 20 April 2024

Harga Telur Ayam juga Belum Stabil

Berita Terkait

batampos.co.id – Memasuki hari pertama Ramadan, harga sejumlah komoditas bahan pangan dan lauk pauk di pasaran Batam masih belum stabil. Terutama, harga ayam potong dan telur ayam. Harga ayam terus naik dan tak terkontrol.

Di pasar Botania 1 Batam Center, harga ayam potong masih dijual Rp 39 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut masih sama dengan beberapa hari yang lalu.

”Harga ayam masih Rp 40 ribu,” ujar Dario, pedagang ayam.

Padahal, ayam potong biasanya dijual sekitar Rp 30 ribu per kg.

Bahkan, ia memprediksi, harga daging ayam tak akan turun hingga Lebaran mendatang. Kalau pun turun, dipastikan tak akan jauh dibanding harga sekarang.

”Kalau pun turun paling 2 ribu per ekor, pas mau Lebaran naik lebih tinggi lagi,” ungkapnya.

Begitu juga di Pasar Mitra Raya Batam Center, harga ayam dijual Rp 38 ribu-Rp 39 ribu per kg.

foto: batampos.co.id / cecep mulyana

Sementara itu, harga telur juga masih tinggi. Harganya masih berkisar Rp 40 ribu – Rp 45 ribu per papan. Eda, salah seorang pedagang Mitra Raya mengatakan harga telur memang naik drastis.

”Harga telur ayam memang lagi naik. Tingginya dari pemasoknya,” ujar Eda.

Menurut dia, meski harga tinggi, permintaan telur ayam masih banyak. Hal itu dikarenakan telur merupakan bahan makanan yang mudah diolah.

”Jadi banyak yang menjadikan stok karena memang mudah untuk dibikin apa saja,” ungkap Eda.

Tak hanya telur dan ayam, harga sayur bayam juga mencapai Rp 14 ribu per kg.

”Sayur bayam juga lagi mahal. Tak tahu juga penyebab mahalnya,” terang Eda lagi.

Seorang warga, Rusmiyati, mengaku harus berpuasa makan ayam lantaran harganya yang cukup mahal.

”Beli tempe tahu saja, sama-sama bergizi,” seloroh Rusmiyati, menyikapi harga ayam yang cukup mahal.

Beberapa bulan belakangan ini, harga ayam memang tidak stabil. Kadang murah bahkan kadang naik drastis.

”Kalau murah terus kan bagus, emak-emak seperti saya ini pasti senang, tapi kalau harganya naik terus, mau enggak mau harus tahan makan ayam,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah bisa turun ke pasar untuk memantau dan mengecek apakah kenaikan benar dari peternak dan distributor atau ada permainan dari pedagang.

”Harus turun mengecek. Karena banyak juga pedagang yang memanfaatkan momen untuk menaikkan harga,” ungkapnya.

Di pasar tradisional SP Sagulung, harga daging ayam segar kini mencapai Rp 39 hingga 41 ribu per kg. Sedangkan daging ayam beku Rp 35 ribu sampai Rp 37 ribu per kg. Diakui pedagang, harga daging ayam segar cenderung naik ketimbang turun.

”Harga tak bisa dipastikan turun, malah sering naik dari distributor kita, karena pembagian ke setiap pedagang yang lainnya juga sama, per hari itu dapat jatah 500 sampai 600 ekor saja,” ujar Sapto, pedagang daging segar.

Sementara di pasar Aviari dan Fanindo, Batuaji, harga telur ayam terus merangkak naik. Seperti yang diutarakan Ningsih, 42, pedagang telur ayam yang menyebut harganya kini mencapai Rp 40 ribu per papan.

Padahal harga sebelumnya antara Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu per papan. ”Memang naik drastis harga telur ini, distributor kasih harga ke pedagang lain juga sama,” ungkapnya, Senin, (6/5).

Di Pasar Fanindo, Batuaji, harga daging ayam segar juga mengalami kenaikan. Hendri, salah satu pedagang mengatakan kini harga daging ayam mencapai Rp 39 ribu sampai Rp 41 ribu per kg. Permintaan yang tinggi membuat para distributor menaikkan harga jual dari peternak ayam di Barelang dan Tembesi.

”Permintaan lagi banyak sekarang, dan distributor kasih harga juga tinggi. Pembeli rata-rata pada kaget harga sudah naik selang beberapa hari ini,” ujarnya. (she/cr1/une)

Update