Senin, 20 Januari 2025

Ketika, Cacar Monyet Jangkiti Singapura

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Bagi warga Batam yang suka bepergian ke Singapura perlu waspada. Saat ini, negara tetangga tersebut tengah merebak kasus monkey pox atau penyakit cacar monyet. Kasus ini pertama kali diketahui dengan pasien terjangkit adalah seorang warga negara Nigeria berusia 38 tahun yang tengah menginap di Hotel 81 Orchid di kawasan Geylang, Senin (28/4) lalu.

Kementerian Kesehatan Singapura, seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (10/5) lalu melaporkan, warga negara Nigeria tersebut dipastikan terjangkit virus penyakit monkey pox.

”Pasien saat ini dalam kondisi stabil dan tengah dikarantina di National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura,” ujar juru bicara Kemenkes Singapura (MoH) kemarin.

Kemenkes Singapura menegaskan bahwa cacar monyet ini baru kasus pertama yang terjadi menjangkiti Singapura.

”Kepada kami pasien mengaku sebelum kunju-ngannya ke sini, dia sempat menghadiri acara pernikahan di Nigeria. Kemungkinan besar ia mengonsumsi daging hewan liar di pesta itu. Dan bisa jadi itu sumber penularan virus monkey pox,”ujar MoH.

Sang pasien diketahui telah tinggal di Hotel 81 Orchid, 21 Lorong Geylang sebelum dirawat di rumah sakit. Ia juga sempat menghadiri pameran di Jalan 3 Church, Singapura pada 29-30 April lalu.

Pada 30 April itu, pasien tersebut mengalami demam, nyeri, kedinginan, dan ruam kulit, dan tidak segera berobat. Pada 7 Mei, pasien dilarikan ke Rumah Sakit Tan Tock Seng, dan saat itu juga kembali dirujuk ke NCID.

Monkey Pox, Virus Penyakit dari Afrika

Monkey pox merupakan virus penyakit yang berasal dari hewan liar dan ditularkan ke manusia. Virus ini berkembang di kawasan Afrika Te-ngah dan Afrika Barat.

Dalam penularan perdana-nya, virus ini terjadi saat seseorang melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi virus, seperti tikus. Sementara penularan antarma-nusia, terjadi apabila adanya kontak dekat dengan sekresi saluran pernafasan penderita atau terkontaminasi cairan dari pasien yang terinfeksi.

Gejalanya, demam, sakit, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga ruam kulit. Kalau tak segera ditangani, bisa menyebabkan komplikasi serius dimulai dari pneumonia hingga kematian.

Serius menangani hal ini, Kementerian Singapura telah memeriksa 23 orang yang terindikasi memiliki kontak dekat dengan pasien, seperti 18 tamu pameran, satu staf pameran, serta empat karya-wan hotel, dan pacar pasien.

”Kami telah menawarkan vaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus monkey pox ini,” ujar MoH. (cha)

Update