Kamis, 25 April 2024

Korban Banjir Ruli Tembesi Pandan Aran Batuaji, Bertahan dalam Tenda

Berita Terkait

batampos.co.id – Korban banjir di ruli Pandan Aran, Batuaji masih bertahan di tenda Bantuan Dinsos yang didirikan dekat kantor Kelurahan Kibing, Batuaji. Kondisi mereka memprihatinkan sebab belum ada perhatian serius dari instansi pemerintah terkait.

Mereka tinggal dalam dua tenda berukuran kecil sehingga tak begitu nyaman. Total ada sekitar 13 kepala keluarga (KK) yang harus mengungsi ke tenda penampungan sebab seluruh rumah mereka terendam banjir. Selain perlengkapan pakaian, keluarga yang mengungsi juga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dan listrik.

Kepada wartawan, Minggu (12/5), warga korban banjir mengaku sangat kesulitan saat malam hari dan ketika hujan turun. Pasalnya, saat malam hari mereka harus bertahan dengan dinginnya udara malam sebab pakaian dan selimut yang terbatas. Begitu juga saat hujan, tenda penampungan kerap kemasukan air yang membuat mereka tak nyaman.

Sebagian warga memilih meninggalkan lokasi tenda penampungan dan pindah menumpang di rumah keluarga terdekat.

”Air (bersih) yang paling parah. Harap bantuan warga saja. Kalau tak ada bantuan harus keluar cari ke tempat lain (air bersih). Malam hari susah tidur karena angin masuk sampai dalam tenda. Selimut dan pakaian terbatas karena basah (terendam banjir sebelumnya),” kata Mulyono, warga ruli Tembesi Pandan Aran.

Sampai siang kemarin, belum ada penanganan serius dari pihak manapun. Pemerintah terkait ataupun pengembang yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi tempat tinggal warga tersebut, juga belum turun untuk ikut memantau atau memberikan bantuan, selain tenda dari Dinsos tersebut.

Menurut warga, warga banjir tersebut terjadi karena sistem drainase yang bermasalah. Jalur penyeberangan air ditutup sehingga air mengalir ke permukiman mereka. Selain itu, juga ada aktivitas proyek di sekitar kawasan tempat tinggal warga.

”Bertahun-tahun tinggal di sini baru kali ini banjir besar seperti ini. Hampir semua rumah terendam banjir. Gorong-gorongnya ditutup makanya jadi begini,” ujar Mulyono.

Jikapun persoalan itu menjadi alasan untuk memindahkan mereka dari lokasi pemukiman itu, Mulyono dan warga setempat berharap ada solusi yang tepat sehingga tidak merugikan mereka yang belum punya tempat tinggal tetap tersebut.

Ketua RT 03, Ahmad Sudarmo, membenarkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi warga korban banjir tersebut.

”Total warga yang tinggal di sini ada sebanyak 31 KK. Namun rumah yang terendam banjir ada 13 KK. Sudah kami sampaikan ke kelurahan semoga segera ditanggapi,” ujar Ahmad.
Lurah Kibing, Erwin, sebelumnya mengatakan telah menyampaikan persoalan itu ke Camat Batuaji namun sampai Minggu kemarin belum ada tindakan berarti.

”Saya hanya bisa sampaikan ke kecamatan agar ditindak lanjuti ke Dinas terkait,” kata Erwin. (cr1/eja)

Update