Jumat, 15 November 2024

Belajar Nyaman di Perpustakaan BP Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Sejak awal dibangun pada tahun 1971, Kota Batam memang didesain untuk menyaingi negara tetangga Singapura. Sehingga fokus pembangunan saat itu hingga sekarang memang untuk mendukung perkembangan daerah industri dan teknologi.

Fokus pada pembangunan ekonomi yang terus dilakukan, walaupun realisasi tujuan untuk mengimbangi perkembangan Singapura nampaknya semakin jauh, sedikit banyak telah mempengaruhi aspek lain yang sejatinya tidak kalah penting. Salah satunya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui penyediaan fasilitas pendidikan.

Walaupun secara umum proses belajar mengajar di Batam telah berlangsung, akan tetapi hadirnya dukungan pada proses tersebut masih menjadi hal yang tidak banyak ditemui. Contohnya adalah fasilitas perpustakaan yang nyaman, lengkap, dan mudah diakses oleh pelajar dan masyarakat secara umum.

Meskipun demikian, tidak berarti fasilitas pendukung tersebut tidak ada sama sekali. Beberapa perpustakaan yang ada di Batam, meskipun tidak banyak, cukup mumpuni menghadirkan kenyamanan bagi pengunjung.

Perpustakaan Badan Pengusahaan (BP) Batam adalah salah satunya. Berlokasi di lingkungan Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam di Jalan Engku Putri, Kelurahan Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Perpustakaan BP Batam memiliki koleksi yang tergolong lengkap, mampu memenuhi kebutuhan anak-anak sekolah hingga mahasiswa.

Abdul Rojak, Pegawai Perpustakaan BP ini menjelaskan, setidaknya ada sekitar 12 ribu bahan bacaan yang menjadi koleksi perpustakaan yang buka pada setiap Senin sampai Jumat ini. Jumlah tersebut bisa saja lebih banyak jika menghitung buku-buku yang belum terdata dalam sistem di perpustakaan.

foto” batampos.co.id / bobi bani

Koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan yang terletak di lantai dua ini diantaranya filsafat, karya umum, agama, ilmu sosial, kesusateraan, ilmu terapan, bahasa, tugas akhir skripsi, tesis, dan koleksi lainnya.

Hadirnya perpustakaan ini, lanjut Rojak, tidak hanya dirasakan warga Batam saja, perpustakaan ini juga menjadi tempat tujuan bagi mahasiswa dari luar daerah yang meneliti tentang perkembangan Kota Batam sebagai tugas akhir mereka.

“Mahasiswa dari daerah lain ada yang sampai S3 (Strata 3) mengambil data di sini, kalau anak-anak sekolah yang PKL sudah banyak,” kata Rojak ketika ditemui di perpustakaan pada Senin (13/5).

Rojak melanjutkan, kenyamanan pengunjung memamg menjadi prioritas perpustakaan yang berdiri pada 2008 ini. Selain menghadirkan bahan bacaan, pengunjung akan dimanja dengan fasilitas komputer, televisi, dan wifi gratis yang bisa dinikmati. Perpustakaan ini juga dilengkapi dengan online katalog yang memudahkan pengunjung menemukan koleksi yang mereka cari.

Berada di kawasan PDSI BP membuat prosedur masuk ke perpus ini terbilang ketat. Meskipun demikian hal tersebut tidak lantas membuat langkah masyarakat untuk datang menjadi sulit, karena para penjaga di kawasan ini sangat ramah. Mereka yang baru pertama kali berkunjung akan diarahkan langsung menuju ke perpustakaan tanpa khawatir tersesat.

Sampai di depan pintu masuk, para tamu akan melewati spanduk besar bertuliskan ucapan selamat datang ke Perpustakaan BP Batam. Melewati pintu masuk ini, pengunjung akan langsung bisa melihat susunan rak yang berisi koleksi buku.

Sebelum sampai di sana dan memilih koleksi bacaan, para pengunjung dihadapkan pada meja daftar hadir di bagian depan, dan sebuah pintu kecil dengan rolling dor di bagian kanan menuju rak yang terlihat sebelumnya. Di sanalah Rojak dan satu rekannya bertugas melayani pengunjung yang datang.

Rasa dingin yang menyamankan memang sudah terasa sedari awal kita memasuki kawasan ini. Begitu juga dengan suasana senyap khas perpustakaan yang membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.

Diantara beberapa rak dengan ukuran kecil dan besar yang berdiri, tersusun dua meja lengkap dengan delapan kursi empuk. Jaraknya kedua meja ini tidak terlalu jauh, namun tidak mengganggu masing-masing tamu yang ada di meja. Di sisi lain ruangan, terdapat meja dengan sekat-sekat yang diperuntukan buat mereka yang ingin benar-benar fokus. Biasanya orang-orang yang datang dan menempatkan meja tersebut adalah mereka yang datang membawa laptop.

Tidak hanya itu, di perpustakaan ini juga terdapat (Bank Indonesia (BI) Corner, berisi rak khusus dengan kumpulan buku-buku ekonomi, dua sofa, televisi, dan satu unit komputer. Rojak menjelaskan, BI Corner ini sudah ada di perpustakaan sejak akhir 2018 lalu.

Perpustakaan ini juga menyediakan lokasi lain, pengunjung yang tidak ingin membaca sambil duduk di kursi atau di meja, bisa memanfaatkan karpet yang disediakan untuk mereka yang ingin membaca sambil duduk lesehan. Karpet tersebut diletakan berada di bagian pojok perpustakaan berhadapan dengan rak buku berisi koleksi biografi tokoh-tokoh nasional dan dunia.(bbi)

Update