Sabtu, 20 April 2024

Dinas Kesehatan Kota Batam Temukan Takjil Menggunakan Formalin dan Pewarna Tekstil

Berita Terkait

batampos.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam menemukan beberapa makanan yang terindikasi mengandung bahan berbahaya. Sampel makanan itu diambil dari takjil yang dijual di beberapa pasar maupun bazar.

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, selama bulan Ramadan pihaknya mengerahkan seluruh petugas puskesmas untuk turun dan mengecek kelayakan makanan dan minuman.

”Ada memang beberapa jenis makanan yang telah diambil sampelnya dan terindikasi mengandung bahan yang berbahaya seperti formalin, hingga pewarna tekstil,” jelasnya, Kamis (16/5/2019).

Didi menyebutkan, sampel makanan yang sudah diambil dicek kembali di laboratorium milik Dinkes Kota Batam. Beberapa sampel makanan memang terbukti mengan-dung bahan yang membahayakan kesehatan pembeli.

BPOM melakukan uji makanan takjil. Dinkes Kota Batam menemukan makanan berbuka puasa yang mengandung formalin dan pewarna pakaian. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Ia menjelaskan, pembeli harus memperhatikan keamanan makanan yang akan dikonsumsi. Bahan makanan yang mengandung formalin itu lebih tahan lama dan awet. Seperti sampel makanan itu, ditemukan pada bakso. Sedangkan pewarna tekstil pada makanan dan minuman.

 

”Warna yang mencolok wajib diwaspadai. Kalau pewarna makanan itu biasanya terlihat lebih soft atau lembut,” ujarnya. Terkait temuan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Batam.

Selain itu, pedagang yang bersangkutan akan dipanggil dan diberikan edukasi me-ngenai dampak bahan berbahaya yang mereka gunakan tersebut. ”Kalau kami kan tidak ada penindakan, jadi pastinya kami koordinasi dengan BPOM. Nanti seperti apa penanganannya kami serahkan kepada mereka,” terang Didi.

Pedagang nakal ini tentunya sudah melanggar Undang-undang terkait Pangan. Penggunaan bahan berbahaya tersebut bisa mengancam kesehatan pembeli. ”Pembeli harus hati-hati dalam memilih makanan yang akan dibeli. Untuk pedagang, tolong jangan lagi gunakan bahan yang berbahaya demi mengambil keuntungan yang banyak,” imbaunya.

Sebelumnya, petugas Pus-kesmas Tiban Baru turun dan mengecek menu jajanan takjil di beberapa lokasi yang ada di Tiban. Dari hasil pengecekan tersebut, memang ditemukan beberapa makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya. Sampel makanan itu selanjutnya dikirim ke laboratoriun Dinkes untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.(yui)

Update