batampos.co.id – Manajemen Singapore Airlines (SIA) menyatakan bahwa pihaknya tetap memesan 31 pesawat Boeing 737 MAX yang baru, meskipun ada kecelakaan udara dengan pesawat jenis yang sama di Eithopia dan Indonesia, beberapa waktu lalu.
”Masih tetap kami pesan. Utuh. Tidak berubah,” ujar Kepala Eksekutif SIA Goh Choon Phong di Singapura seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (17/5) lalu.
Dia mengatakan, SilkAir, salah satu grup maskapai SIA ini sebelumnya sudah me-ngoperasikan enam jet Boeing 737 MAX.
”Tapi meskipun begitu, untuk SilkAir, kami akan melanjutkan penggunaan Boeing 737 setelah seluruh pesawat disertifikasi aman. Bukan hanya sertifikasi dari Singapura saja, tapi juga otoritas penerbangan negara-negara yang rutenya SilkAir lalui,” jelas Goh kepada sejumlah media dan juga investor di sela-sela rilis hasil keua-ngan tahunan SIA.
Goh menyebutkan, berdasarkan hasil pembicaraan mere-ka dengan pihak Boeing, saat ini pihaknya tengah memperhatikan perkembangan lunak 737 MAX.
”Kami tengah menyelesaikan pembaharuan perangkat lunak,” jelasnya.
Perbaikan ini, menurut Goh merupakan bagian dari usulan mereka untuk mengatasi masalah dengan sistem penanganan penerbangan yang dianggap sebagai faktor penyebab kecelakaan Lion Air di Indonesia dan Ethiopian Airlines di Addis Ababa, dimana sekarang harus memenangkan persetujuan dari regulator AS dan internasional sebelum pesawat kembali dapat melayani penumpang publik kembali.
SilkAir sebelumnya telah merencanakan untuk mentransfer 14 unit Boeing 737 MAX 8s ke unit Scoot, pesawat berbiaya rendah, tetapi sejak saat itu alasan keterbatasan landasan pesawat telah menunda rencana tersebut. (cha)
