batampos.co.id – Pemko Batam, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Pemko Batam, Yusfa Hendri mengungkapkan pembangunan pulau terluar di Batam menjadi kebutuhan.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menjaga aset negara yang berada di perbatasan wilayah Indonesia. Kata dia, dari empat pulau terluar yang berada di wilayah Kota Batam, baru dua pulau terluar yang dibangun, yakni pulau Nipah dan Pulau Putri.
Sementara dua pulau terluar lainnya Pulau Pelampong dan Pulau Beranti masih belum mendapat sentuhan pembangunan.
”Dua pulau lagi belum ada pengembangan, kita minta dua pulau ini dibangun juga,” kata Yusfa saat melakukan sebuah pertemuan dengan Komite 1 DPD RI di gedung Graha Kepri, Batam Centre, pada Selasa (21/5).
Pembangunan pulau terluar ini, lanjut Yusfa, menjadi hal yang sangat penting. Tidak hanya sebagai penanda batas wilayah Indonesia saja, namun juga untuk menghadirkan konektivitas antara daerah terluar ini dengan daerah lain di Indonesia.
“Kalau tidak dibangun, informasi yang masuk dari pulau terluar juga lemahnya. Saat ini aksesibilitas juga sangat terbatas terhadap pulau terluar,” kata Yusfa lagi.
Pada prosesnya, pembangunan pulau-pulau terluar dan daerah perbatasan ini, diharapkan dapat terintegrasi dengan daerah terdekatnya. Sehingga perangkat pemerintah yang berada di tingkat kelurahan dan kecamatan bisa memanfaatkan pulau-pulau terluar tersebut.
Baik itu untuk kepentingan pertahanan maupun aspek lain yang bisa dioptimalkan. Hal senada disampaikan Asisten I Pemprov Kepri, Raja Ariza. Sebagai daerah kepulauan, Kepri memiliki pulau-pulau yang berada di perbatasan, yang belum terperhatikan.
Menurutnya, pulau-pulau terluar di Kepri hingga saat ini belum ada pengembangan. Baik dari segi infrastruktur di pulau-pulau tersebut. Ia berharap pemerintah bisa menghadirkan kebijakan yang mendukung pembangunan kawasan pulau yang berada di perbatasan tersebut.
“Pulau-pulau di Kepri ini banyak, ada juga yang tidak berpenghuni. Kalau itu dibiarkan terus, bisa hilang pulau-pulau itu,” kata Ariza.(bbi)